Ekonesia – NTB bergerak cepat! Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) NTB bersama mitra strategisnya diam-diam melakukan survei penting di Teluk Saleh. Tujuannya? Menyelidiki zona inti yang direncanakan sebagai kawasan konservasi hiu paus. Lokasinya strategis, berada di utara Pulau Sumbawa yang menyimpan misteri laut dalam.
Survei yang digelar pada 28 Agustus ini bukan sekadar jalan-jalan biasa. Ini adalah tindak lanjut serius dari diskusi intens tentang penetapan kawasan konservasi hiu paus. Lebih dari sekadar konservasi, ini tentang menjaga keseimbangan ekosistem laut Teluk Saleh demi keberlanjutan sumber daya, pariwisata, dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Tim khusus Dislutkan NTB blusukan ke empat titik zona inti. Mereka mencari tahu lebih dalam tentang ekosistem penting Teluk Saleh, mulai dari terumbu karang yang mempesona, rumah ikan yang ramai, hingga lokasi pengasuhan anak hiu paus yang penuh harapan. Tak hanya itu, mereka juga menemukan rumpon milik masyarakat yang menjadi tempat bertelurnya ikan terbang. Sebuah harmoni alam yang menakjubkan!
Keterlibatan masyarakat adalah kunci utama. Pemerintah NTB sangat berharap masyarakat, pelaku wisata, dan semua pihak yang memanfaatkan Teluk Saleh memahami rencana zonasi yang telah disepakati bersama. Penerapan zonasi ini adalah langkah krusial untuk menjaga keberlangsungan ekosistem laut dan pemanfaatan kawasan, termasuk pariwisata hiu paus yang berkelanjutan.
Teluk Saleh memang istimewa. Pemerintah NTB menjadikannya kawasan konservasi hiu paus berbasis biota. Dengan luas 1.459 kilometer persegi dan panjang 282 kilometer, perairan ini adalah rumah bagi hiu paus yang eksotis, daya tarik utama bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Riset Yayasan Konservasi Indonesia dari 2017 hingga 2022 mengungkap fakta mencengangkan: Teluk Saleh memiliki 108 individu hiu paus! Ini menjadikannya habitat hiu paus terbesar kedua setelah Teluk Cenderawasih di Papua Barat. Sebuah harta karun laut yang harus dijaga bersama.
Tinggalkan komentar