Ekonesia Ekonomi – Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menggagas era baru pembayaran transportasi umum dengan meluncurkan inisiasi penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tap, sebuah metode pembayaran tanpa pindai yang dijadwalkan mulai berlaku pada 14 Agustus 2025. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah transaksi pembayaran di sektor transportasi.
Kepala Perwakilan BI Bali, Erwin Soeriadimadja, menjelaskan bahwa QRIS tap dirancang khusus untuk mengakomodasi transaksi yang membutuhkan kecepatan tinggi, seperti pembayaran ongkos transportasi umum. Teknologi ini memanfaatkan kemampuan near field communication (NFC) pada ponsel pintar, memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran hanya dengan menempelkan perangkat mereka pada mesin pembaca.

Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan efisiensi pembayaran di transportasi umum Bali, termasuk layanan Trans Sarbagita dan Trans Metro Dewata (TMD). Potensi peralihan dari penggunaan QRIS biasa ke QRIS tap juga terbuka lebar, mengingat kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan.
Data dari Dinas Perhubungan Provinsi Bali menunjukkan bahwa volume transaksi di Trans Sarbagita mencapai 51.588 transaksi dengan nilai Rp147,8 juta. Sementara itu, TMD mencatat 116.985 transaksi dengan nilai Rp644,9 juta. Dengan implementasi QRIS tap, diharapkan angka ini dapat meningkat seiring dengan kemudahan yang ditawarkan kepada pengguna.
Saat ini, bus TMD melayani enam koridor di Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan. Armada bus yang berjumlah 75 unit ini beroperasi di berbagai rute strategis, menghubungkan pusat-pusat transportasi dan area publik penting di Bali.
Tinggalkan komentar