Ekonesia Ekonomi – Presiden Prabowo Subianto memberikan angin segar bagi daerah-daerah dengan mendorong pembukaan sebanyak mungkin bandara internasional. Arahan ini disampaikan dalam rapat terbatas yang digelar secara hybrid dari kediaman pribadinya di Bukit Hambalang, Bogor, pada Jumat (7/6/2024).
Presiden Prabowo menekankan bahwa keberadaan bandara internasional akan menjadi katalisator penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata di berbagai wilayah. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengungkapkan bahwa Presiden melihat konektivitas udara sebagai kunci kemajuan daerah.

Dalam rapat yang sama, Presiden juga menyoroti pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur pendukung transportasi udara. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar daerah, sehingga memperlancar arus barang, jasa, dan manusia.
Rapat terbatas tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri terkait, baik secara langsung maupun melalui video telekonferensi. Mereka melaporkan perkembangan program-program prioritas pemerintah dan menerima arahan langsung dari Presiden Prabowo.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan pada 29 April 2024, telah mencabut status internasional dari 18 bandara. Langkah ini diambil berdasarkan Keputusan Menteri Nomor 31 Tahun 2024. Namun, dengan arahan baru dari Presiden Prabowo, diharapkan akan ada perubahan signifikan dalam kebijakan terkait bandara internasional di Indonesia.
Keputusan ini tentu menjadi kabar baik bagi daerah-daerah yang berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan pariwisata. Pembukaan kembali atau penambahan bandara internasional diharapkan dapat menarik investasi, meningkatkan kunjungan wisatawan, dan menciptakan lapangan kerja baru. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian daerah dan nasional. Berita ini dilansir dari Ekonesia.com
Tinggalkan komentar