Ekonesia Ekonomi – Presiden Prabowo Subianto secara resmi memulai pembangunan mega proyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi di Karawang, Jawa Barat, Minggu (2/6/2024). Proyek ambisius yang digarap oleh konsorsium ANTAM-IBC-CBL ini menandai langkah besar Indonesia menuju kemandirian energi dan era kendaraan listrik.
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa pengembangan industri energi baru adalah kunci untuk ketahanan energi nasional. "Dengan penuh kebanggaan, saya resmikan ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL. Dengan demikian, saya nyatakan dimulai!" seru Prabowo saat melakukan groundbreaking di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH).
Proyek strategis nasional senilai 5,9 miliar dolar AS ini mencakup area seluas 3.023 hektare dan berpotensi menyerap hingga 8.000 tenaga kerja. Selain di Karawang, proyek ini juga memiliki lima subproyek di Halmahera Timur, Maluku Utara, yang akan mengembangkan hulu industri baterai.
Pabrik baterai di Karawang, yang dioperasikan oleh PT Contemporary Amperex Technology Indonesia Battery (CATIB), ditargetkan memiliki kapasitas awal 6,9 GWh dan meningkat menjadi 15 GWh pada fase kedua. Operasi komersial diharapkan dimulai pada akhir 2026.
Ekonosia.com mencatat bahwa proyek ini juga dirancang ramah lingkungan dengan memanfaatkan kombinasi energi seperti PLTU, PLTG, pembangkit dari limbah panas, dan tenaga surya.
Selain pabrik di Karawang, ANTAM dan HK CBL juga mengembangkan kawasan industri energi baru di Halmahera Timur yang mencakup pertambangan nikel, smelter, pabrik bahan katoda, dan fasilitas daur ulang baterai.
Tinggalkan komentar