TeraNews Bisnis – PT PLN (Persero) geber pengembangan hidrogen hijau untuk wujudkan swasembada energi nasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam Global Hydrogen Ecosystem Summit (GHES) 2025 di Jakarta, Selasa (15/4). Komitmen ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai kedaulatan energi.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, turut menegaskan komitmen Indonesia terhadap target emisi nol bersih (Net Zero Emissions) pada 2060. Hidrogen hijau, menurutnya, merupakan kunci dalam mencapai target tersebut sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. Proyeksi menunjukkan, pada 2060, hidrogen hijau berpotensi menyumbang hingga USD 70 miliar terhadap PDB Indonesia dan menciptakan 300 ribu lapangan kerja baru. Indonesia pun dinilai memiliki keunggulan kompetitif untuk menguasai pasar global energi hijau.

Pemerintah, melalui Kementerian ESDM, telah meluncurkan Strategi Hidrogen Nasional pada Desember 2023 dan Roadmap Hidrogen dan Ammonia Nasional (RHAN) di GHES 2025. RHAN berisi 215 rencana aksi pengembangan hidrogen, termasuk diversifikasi produk turunannya. Direktur Jenderal EBTKE, Eniya Listiani Dewi, menjelaskan roadmap ini mencakup analisis produksi, pemanfaatan, dan strategi implementasi hidrogen dan amonia, baik di dalam maupun luar negeri.
PLN sendiri telah menunjukkan langkah nyata dengan mengoperasikan Green Hydrogen Plant (GHP) pertama di Indonesia sejak 2023 di PLTGU Muara Karang, Jakarta. Lebih lanjut, PLN juga merupakan pionir GHP pertama di Asia Tenggara yang memanfaatkan energi panas bumi di PLTP Kamojang, Jawa Barat (2024). Saat ini, PLN telah mengembangkan 22 lokasi GHP dengan kapasitas produksi hidrogen terbesar di Indonesia. Selain itu, PLN juga membangun Hydrogen Refueling Station (HRS) dan Hydrogen Center sebagai pusat kompetensi hidrogen pertama di Tanah Air.
Darmawan menyatakan bahwa PLN tidak hanya mengikuti tren transisi energi, tetapi berani memimpin perubahan menuju kedaulatan energi nasional dengan mempercepat pengembangan ekosistem hidrogen, khususnya di Asia Tenggara. Pengembangan hidrogen ini diyakini sebagai solusi transisi dari energi fosil ke energi bersih masa depan.
Tinggalkan komentar