TeraNews Bisnis – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama konsorsium mitra strategisnya resmi mendirikan PT Sulawesi Maluku LNG. Langkah berani ini diumumkan Senin (10/3) lalu, sebagai upaya percepatan pembangunan infrastruktur LNG di wilayah timur Indonesia. Proyek ini menjadi kunci dalam transisi energi nasional menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menjelaskan bahwa gasifikasi merupakan strategi krusial. Penggunaan LNG domestik akan menggantikan BBM impor, memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mengurangi emisi. "PLN EPI, sebagai Subholding PLN, memastikan pasokan energi primer andal. Gas menjadi energi transisi yang lebih ramah lingkungan," tegas Iwan.
Penandatanganan akta pendirian PT Sulawesi Maluku LNG merupakan tonggak penting. "Ini menandai terbentuknya entitas hukum proyek, sehingga pengelolaan akan lebih terstruktur," tambah Iwan. Indonesia saat ini hanya memiliki enam terminal regasifikasi LNG, mayoritas di wilayah barat. Pengembangan di Sulawesi Maluku sangat vital untuk pemerataan distribusi gas, terutama di Indonesia Timur. PLN EPI berharap Kementerian Hukum dan HAM segera mengesahkan pendirian SPC agar proyek sesuai rencana.
Direktur Gas dan BBM PLN EPI, Rakhmad Dewanto, menyebut pendirian ini sebagai kelanjutan Joint Development Agreement (JDA) tahun lalu. "Dari perencanaan, kini menuju implementasi. Ini hasil kerja keras semua pihak," ujarnya. Rakhmad optimistis proyek mencapai Commercial Operation Date (COD) dalam dua tahun.
Erita Yohan, Direktur Utama PT AGP Indonesia Utama mewakili konsorsium, mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian ini. "Prosesnya penuh dinamika, tapi semangat kami tinggi untuk mempercepat COD," katanya. Dengan terbentuknya PT Sulawesi Maluku LNG, proyek gasifikasi di Sulawesi Maluku memasuki tahap implementasi, menunjukkan komitmen PLN terhadap energi bersih dan berkelanjutan bagi Indonesia. (*)
Tinggalkan komentar