Ekonesia – Jawa Barat jadi sorotan utama dalam pusaran utang pinjaman online (pinjol) di Indonesia. Data terbaru mengungkap bahwa warga Jabar paling banyak menunggak pembayaran pinjol dengan nilai mencapai Rp 664,54 miliar. Angka ini melonjak 24,5% dari tahun sebelumnya.
Ironisnya, meski NTB mencatat rasio kredit macet tertinggi secara persentase (4,12%), Jabar justru menyumbang nominal tunggakan terbesar. Total pinjaman online yang beredar di Jabar pun fantastis, mencapai Rp 21,79 triliun jauh melampaui DKI Jakarta.

Pertumbuhan kredit macet juga mengkhawatirkan di Jawa Timur. TWP90 di Jatim melonjak 56,5% menjadi Rp 323,87 miliar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memantau ketat fenomena ini dan meminta penyelenggara pinjol memperketat syarat pemberian pinjaman.
OJK juga mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan pinjol dan menghindari niat untuk tidak membayar utang. Pasalnya, selain faktor ekonomi, ada indikasi sebagian peminjam memang sengaja tidak melunasi kewajibannya. Data menunjukkan total pembiayaan pinjol mencapai Rp 90,99 triliun hingga September 2025.











Tinggalkan komentar