Ekonesia Ekonomi – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono, menyerukan kepada organisasi Tani Merdeka Indonesia untuk menjadi jembatan aspirasi petani di seluruh pelosok negeri. Tujuannya, mempercepat realisasi kemandirian dan ketahanan pangan nasional yang menjadi prioritas pemerintah.
Sudaryono menegaskan bahwa Tani Merdeka bukan sekadar organisasi proyek. Melainkan wadah pengabdian yang harus hadir di tengah kelompok tani. "Tani Merdeka harus menjadi mata dan telinga, menyampaikan permasalahan petani. Soal pupuk, alat pertanian, atau penjualan hasil panen, sampaikan melalui organisasi ini," tegasnya saat pelantikan pengurus DPD Tani Merdeka Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, seperti dikutip ekonosia.com, Sabtu (15/6/2024).
Wamentan menekankan pentingnya aksi nyata, bukan sekadar seremonial. "Jangan hanya pakai seragam tapi tidak terasa manfaatnya. Kita bangun nilai dan dampak bagi petani. Ini bagian dari amal ibadah dan kontribusi kita," imbuhnya.
Apresiasi juga diberikan kepada anggota DPD RI asal Kalbar, Daud Yordan, atas kepeduliannya terhadap petani. Sudaryono menilai Daud sebagai sosok petarung, baik di ring maupun dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
Tani Merdeka diharapkan bersinergi dengan pemerintah daerah dan dinas pertanian. Mendukung program Kementan seperti optimasi lahan, pompanisasi, tumpang sari, dan brigade pangan.
Gubernur Kalbar, Ria Norsan, menambahkan bahwa kemandirian pangan adalah kunci visi Indonesia 2045. Tantangan seperti alih fungsi lahan, minimnya tenaga kerja muda, dan rendahnya minat generasi muda harus dijawab dengan inovasi, teknologi, dan kolaborasi.
Norsan berharap Tani Merdeka menjadi mitra strategis pemerintah daerah. Mendorong keterlibatan generasi muda agar lahir petani milenial yang inovatif dan produktif. Serta menjadi katalisator program pemerintah dan memperkuat peran masyarakat dalam pembangunan pertanian.
Tinggalkan komentar