Ekonesia Ekonomi – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyambut gembira panen raya jagung serentak kuartal II di Bengkayang yang dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia berharap momen ini menjadi titik balik peningkatan kesejahteraan petani di Kalbar.
Ria Norsan menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kunjungan perdana Presiden Prabowo ke Kalbar. Menurutnya, keberhasilan ini adalah buah kolaborasi apik seluruh stakeholder, termasuk Forkopimda, kementerian, dan institusi terkait dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
"Alhamdulillah, semua stakeholder telah menjalankan tugasnya dengan baik. Semoga keberhasilan ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani kita di Kalimantan Barat," ujarnya di Pontianak, Jumat.
Panen raya jagung yang diikuti serentak oleh 12 Polda di Indonesia ini juga diwarnai peresmian pabrik dryer jagung, peletakan batu pertama pembangunan 18 gudang jagung oleh Polri, serta pelepasan ekspor perdana jagung ke Kuching, Malaysia. Gudang di Bengkayang sendiri memiliki kapasitas penyimpanan 5.000 ton dan pengolahan 300 ton per hari.
Presiden Prabowo dalam sambutannya menekankan pentingnya swasembada pangan bagi kemandirian bangsa. Ia menargetkan Indonesia tidak lagi mengimpor jagung mulai tahun 2026.
"Tahun lalu kita masih impor jagung sekitar 500.000 ton. Tahun 2026 kita harus ekspor," tegas Prabowo.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menambahkan, total luas panen raya jagung kuartal II tahun ini mencapai 344.524 hektare, dengan estimasi hasil panen antara 1,78 hingga 2,54 juta ton secara nasional. Di Kalbar, panen dilakukan di lahan seluas 2.504 hektare, termasuk 218 hektare di Bengkayang.
"Dengan bertambahnya luas lahan, kami memfasilitasi pembangunan gudang dan pabrik pengolahan jagung oleh PT Pangan Merah Putih. Ini bagian dari strategi besar mendukung program ketahanan pangan nasional," jelasnya.
Diharapkan, keberhasilan ini menjadi momentum bagi Kalbar untuk menjadi salah satu lumbung jagung nasional dan memperkuat kontribusi daerah dalam menciptakan ketahanan pangan berkelanjutan, seperti yang dilansir Ekonesia Ekonomi – dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar