Ekonesia Ekonomi – Pertamina mendapatkan apresiasi atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan transparan, termasuk implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) sesuai standar ISO 37001:2016. Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakaria, menyatakan bahwa sistem ini adalah bukti komitmen Pertamina untuk menjadi perusahaan yang bersih dan akuntabel.
Sofyano menambahkan, digitalisasi di berbagai lini bisnis Pertamina juga berkontribusi pada efisiensi operasional dan pencegahan praktik koruptif. Meski demikian, ia menekankan pentingnya evaluasi berkala terhadap sistem yang ada.
Penerapan SMAP tidak hanya menciptakan lingkungan kerja yang bersih, tetapi juga membantu aparat penegak hukum (APH) dalam menangani kasus korupsi. Sofyano meyakini bahwa SMAP Pertamina dapat membantu pengungkapan kasus yang tengah ditangani Kejaksaan Agung.
Oleh karena itu, Sofyano mendorong dukungan terhadap upaya Pertamina, mengingat kontribusi besar perusahaan terhadap perekonomian negara. Ia juga menyarankan BUMN lain untuk mengadopsi ISO 37001:2016 sebagai bentuk dukungan terhadap pemberantasan korupsi.
Sebelumnya, Vice Presiden Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan komitmen perusahaan terhadap tata kelola yang baik, termasuk pembaruan Sertifikat SMAP ISO 37001:2016. Pengakuan atas komitmen ini datang dari berbagai lembaga independen, salah satunya melalui predikat Perusahaan Sangat Terpercaya (Indonesia Most Trusted Company) dari Corporate Governance Perception Index (CGPI) Award 2024. Artikel ini ditulis berdasarkan informasi yang diperoleh dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar