Ekonesia Ekonomi – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni menyiapkan dana segar Rp700 miliar dari kas internal untuk menambah tujuh armada kapal baru. Langkah ini diambil guna memperkuat layanan pelayaran dan distribusi logistik di seluruh Indonesia.
Direktur Utama Pelni, Tri Andayani, mengungkapkan bahwa investasi ini sepenuhnya berasal dari anggaran internal perusahaan. "Dana bersumber dari sendiri (internal Pelni), kurang lebih di angka Rp700 miliar," ujarnya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis.
Dari tujuh kapal yang akan dibeli, dua di antaranya adalah kapal komersial. Pelni masih mengkaji jenis kapal yang paling sesuai, antara kapal roll-on roll-off (roro) atau kapal kargo curah kering (dry bulk), disesuaikan dengan kebutuhan rute dan potensi muatan. Sementara itu, lima kapal lainnya akan berupa kapal tongkang dan kapal tunda (tugboat) untuk mendukung operasional secara keseluruhan.
Tri Andayani menegaskan bahwa seluruh pendanaan berasal dari anggaran internal Pelni, tanpa melibatkan pinjaman eksternal. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk meningkatkan pelayanan distribusi logistik nasional.
Meskipun detail lebih lanjut mengenai rencana pengadaan kapal belum diungkapkan, langkah ini merupakan bagian dari strategi Pelni untuk meningkatkan konektivitas logistik dan memperluas jangkauan layanan angkutan laut ke berbagai pelosok Indonesia, sekaligus menekan disparitas harga bahan pokok.
Saat ini, Pelni mengoperasikan delapan kapal logistik penugasan pemerintah, terdiri dari lima kapal milik sendiri dan tiga dari Kementerian Perhubungan. Armada ini mendukung distribusi barang pokok dan penting di seluruh negeri. Lima kapal melayani Indonesia Tengah, dua melayani wilayah Indonesia Timur, dan satu kapal logistik khusus melayani rute distribusi di Indonesia bagian barat. Selain itu, Pelni juga memiliki satu kapal cadangan.
Selain kapal logistik, Pelni juga mengoperasikan 25 kapal penumpang yang melayani 511 ruas dengan 1.359 rute dan menyinggahi 74 pelabuhan. Perusahaan juga melayani 30 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan), dengan 18 kapal rede yang menyinggahi 230 pelabuhan dengan total 522 ruas.
Tinggalkan komentar