Ekonesia Ekonomi – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni mencatatkan pencapaian signifikan dalam pendistribusian logistik. Sejak tahun 2015, perusahaan pelat merah ini telah mengangkut sebanyak 86.023 kontainer logistik yang berisi barang kebutuhan pokok dan penting ke berbagai wilayah di seluruh Indonesia.
Direktur Utama PT Pelni, Tri Andayani, mengungkapkan bahwa kinerja ini merupakan hasil dari penugasan pemerintah kepada Pelni untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga barang di daerah-daerah terpencil, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP). "Sejak tahun 2015, kapal-kapal yang ditugaskan kepada kami telah mengangkut 86.023 TEUs atau 86.023 kontainer," ujarnya dalam konferensi pers di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis.

Pelni mencatat lebih dari 1.000 perjalanan (voyage) sejak 2015. Rute Surabaya-Makassar-Kepulauan Maluku Utara menjadi yang paling produktif, melayani sekitar 3.000 kontainer per tahun. Pada semester pertama tahun 2025 (Januari-Juni), Pelni telah mengangkut 5.849 TEUs, meningkat 102% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Tri Andayani, kehadiran kapal logistik Pelni terbukti mampu menekan disparitas harga hingga 40% di wilayah Indonesia Timur. Jadwal keberangkatan dan kedatangan yang teratur memberikan kepastian bagi pelaku usaha, sehingga membantu menstabilkan harga.
Penurunan harga juga dirasakan di wilayah barat (Kabupaten Simeulue, Anambas, Natuna) sebesar 5-17%, wilayah tengah (Kabupaten Nunukan, Kepulauan Sangihe, Sabu Raijua) sebesar 6-33%, dan wilayah timur (Kabupaten Seram Bagian Barat, Fak Fak, Kepulauan Tanimbar) sebesar 13-45%.
Untuk tahun 2025, Pelni menjalankan penugasan kapal logistik sebanyak 8 trayek yang melayani 52 pelabuhan, ditambah satu kapal cadangan. Total kapasitas angkut mencapai 1.151 TEUs per perjalanan. Pelni berkomitmen untuk memastikan kesiapan armada dan memberikan layanan yang terjangkau serta dapat diandalkan bagi masyarakat. Informasi ini dikutip dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar