Ekonesia Ekonomi – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, tengah memacu pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Papua. Upaya ini dilakukan untuk merealisasikan target yang telah ditetapkan, meskipun menghadapi tantangan geografis yang signifikan.
Yandri Susanto mengungkapkan bahwa kendala geografis di Papua menjadi perhatian utama dalam proses pembentukan Kopdes Merah Putih. "Memang yang agak terkendala di Papua. Saya kan baru pulang dari Papua minggu lalu, Papua Barat, Papua Barat Daya, dan Papua yang lainnya, ada kendala geografis dan sebagainya," ujarnya saat menghadiri pelantikan Bupati Bengkulu Selatan, dikutip dari ekonosia.com, Rabu (29/05/2024).

Meskipun demikian, Yandri menegaskan komitmennya untuk mengatasi kendala tersebut agar tidak menghambat pembentukan Kopdes Merah Putih di Papua. Pemerintah menargetkan seluruh Kopdes Merah Putih sudah berbadan hukum pada akhir Juni 2025, dan siap diluncurkan pada 12 Juli, bertepatan dengan Hari Koperasi.
"Kita sudah bertemu dengan bupati, gubernur, dan wali kota di Papua. Insya Allah juga Papua akan selesai," kata Yandri, menunjukkan optimisme terhadap penyelesaian target di Papua.
Sebelumnya, Yandri Susanto menyatakan bahwa pendirian Kopdes Merah Putih merupakan solusi untuk mewujudkan keadilan ekonomi di Indonesia, termasuk di Papua. Kopdes diharapkan dapat memangkas rantai distribusi yang panjang dan merugikan petani.
"Petani kita itu rata-rata korban terlalu panjangnya rentang kendali distribusi sehingga tengkulak yang untung. Kadang-kadang, panen padi rugi, panen cabai rugi. Maka dengan Kopdes ini, akan memotong rantai panjang tersebut," jelasnya.
Dengan target 80.000 koperasi terbentuk di seluruh Indonesia, pemerintah optimis Kopdes Merah Putih dapat menjadi instrumen penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mewujudkan keadilan ekonomi.
Tinggalkan komentar