Ekonesia – FAO, organisasi pangan dunia, menyerukan aksi nyata untuk selamatkan masa depan pangan sehat di Indonesia! Peringatan Hari Pangan Sedunia 2025 jadi momentum penting.
Indonesia dinilai punya komitmen kuat dalam ketahanan pangan. Namun, FAO tekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk wujudkan sistem pangan yang berkelanjutan dan bergizi bagi seluruh masyarakat.

Rajendra Aryal, perwakilan FAO, menegaskan bahwa akses terhadap pangan berkualitas adalah kunci. Ini bukan hanya soal produksi, tapi juga memastikan setiap warga Indonesia bisa hidup sehat dan produktif.
Data BPS menunjukkan kemajuan, tapi juga tantangan. Prevalensi kerawanan pangan menurun, namun ketidakcukupan konsumsi pangan masih jadi masalah serius. Biaya pola makan sehat yang mahal jadi penghalang utama.
Laporan FAO mengungkap, biaya makanan sehat di Indonesia lebih tinggi dari negara berpenghasilan tinggi. Akibatnya, jutaan penduduk kesulitan penuhi kebutuhan nutrisi harian.
FAO menawarkan solusi transformatif. Investasi besar dibutuhkan untuk mengubah cara produksi, distribusi, dan konsumsi makanan. Kemitraan lintas batas jadi kunci keberhasilan.
Sistem pangan saat ini punya "biaya tersembunyi" yang mahal, terutama terkait penyakit tidak menular akibat pola makan buruk. FAO siap mendukung Indonesia wujudkan "empat yang lebih baik": produksi, nutrisi, lingkungan, dan mata pencaharian yang lebih baik.










Tinggalkan komentar