Ekonesia Ekonomi – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang berupaya keras memaksimalkan potensi pariwisata bahari untuk menarik lebih banyak wisatawan. Dinas Kelautan dan Perikanan NTB melihat sektor ini sebagai kunci untuk meningkatkan kunjungan turis ke wilayah tersebut.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, Muslim, menjelaskan bahwa NTB merupakan provinsi kepulauan yang terdiri dari 401 pulau kecil dan 2 pulau besar. Keberagaman ini, terutama kondisi terumbu karang yang mempesona di sekitar pulau-pulau kecil, menjadi daya tarik utama bagi pengembangan pariwisata bahari. Destinasi bawah laut NTB memiliki daya jual tinggi dan sangat diminati wisatawan mancanegara.
Beberapa lokasi wisata bawah laut NTB yang sudah mendunia antara lain Gili Asahan di Lombok Barat, Gili Tramena di Lombok Utara, Gili Balu di Sumbawa Barat, Kawasan Samota (Teluk Saleh, Moyo, dan Tambor) di Sumbawa dan Dompu, serta Pulau Sangeang di Bima. Selain itu, wisata hiu paus di Teluk Saleh juga menjadi daya tarik yang unik. Potensi-potensi ini menjadi modal penting bagi NTB untuk mengembangkan sektor kelautan dan perikanan di masa depan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) NTB tahun 2025-2029 mencantumkan agenda pembangunan destinasi wisata berkelas dunia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pendapatan daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal. Pemerintah NTB menargetkan kontribusi sektor pariwisata meningkat dari 11,64 persen menjadi minimal 12,60 persen pada tahun 2029. Dengan fokus pada pariwisata bahari, NTB optimis dapat mencapai target tersebut.
Tinggalkan komentar