Ekonesia Ekonomi – SKK Migas bersama Medco E&P Natuna Ltd. berhasil mendongkrak produksi minyak dan gas bumi (migas) di Lapangan Terubuk, Kepulauan Riau. Melalui proyek Terubuk Well Head Platform (WHP) M, kapasitas produksi lapangan ini melonjak menjadi 6.600 barel minyak per hari (BOPD) dan 60 juta kaki kubik gas per hari (mmscfd).
Deputi Eksploitasi SKK Migas, Taufan Marhaendrajana, mengungkapkan bahwa beroperasinya WHP-M menandai rampungnya proyek Terubuk. WHP-M sendiri menyumbang 3 ribu BOPD dan 40 mmscfd ke total produksi. Pencapaian ini menjadi bagian dari upaya SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam memenuhi target produksi migas nasional.

Lebih membanggakan lagi, produksi perdana WHP-M dimulai pada 25 Juli 2025, tiga bulan lebih cepat dari target awal Oktober. Proyek ini juga mencatatkan rekor fabrikasi topside hanya dalam enam bulan, lebih cepat dari WHP-L dan jauh di bawah rata-rata proyek lepas pantai.
Direktur Utama Medco E&P, Ronald Gunawan, menjelaskan bahwa produksi perdana WHP-M merupakan kelanjutan dari peresmian produksi perdana dari proyek Forel dan Terubuk oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Ini adalah wujud komitmen bersama untuk meningkatkan produksi migas nasional secara berkelanjutan.
Seluruh tahapan proyek, dari perancangan hingga pelaksanaan, dikerjakan oleh talenta Indonesia. Proyek Terubuk, termasuk WHP-L dan WHP-M, juga mencatat lebih dari 750.000 jam kerja aman tanpa insiden. WHP-M mengintegrasikan inovasi dan keberlanjutan dengan penggunaan solar PV, Digital Microwave Radio, dan Integrated Control & Safety Systems.
Tinggalkan komentar