TeraNews Bisnis – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat penurunan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) selama periode Lebaran 2025 (17 Maret-11 April). Penurunan ini, menurut Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, berbanding lurus dengan jumlah pemudik yang lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. "Konsumsi BBM turun karena jumlah pemudik juga turun," tegasnya saat penutupan Posko Ramadan-Idulfitri (RAFI) di Kantor BPH Migas, Jumat (11/4).
Faktor lain yang berkontribusi pada penurunan konsumsi BBM adalah pergeseran perilaku masyarakat. Banyak yang beralih ke transportasi umum dan memaksimalkan kapasitas kendaraan pribadi. "Misalnya, yang tadinya satu mobil satu orang, sekarang diisi tiga orang. Ini hemat BBM," jelas Dadan.
Data Pertamina memperkuat pernyataan tersebut. Konsumsi gasoline (bensin) turun dari 105.081 KL per hari di tahun lalu menjadi 103.843 KL per hari di tahun ini. Penurunan serupa juga terjadi pada solar dan turunannya, dari 40.155 KL per hari menjadi 38.757 KL per hari.
Meski demikian, konsumsi BBM tetap meningkat dibandingkan hari biasa. Direktur BBM BPH Migas, Sentot Harijady Bradjanto Tri Putro, menjelaskan kenaikan konsumsi gasoline mencapai 7 persen dan gasoil (solar) 19 persen selama periode Lebaran.
Tren penurunan ini juga diamini oleh PT BP AKR. CEO PT BP AKR, Vanda Laura, mengakui penurunan penjualan BBM selama Lebaran tahun ini dibandingkan tahun 2024, meskipun tidak signifikan dan di bawah 30 persen. "Stok kami aman dan penjualan cukup stabil," tambahnya. Kesimpulannya, mudik Lebaran 2025 yang cenderung sepi berdampak signifikan pada penurunan konsumsi BBM nasional.
Tinggalkan komentar