TeraNews Olahraga – Kekalahan telak Juventus dari Atalanta (4-0) dan Fiorentina (3-0) bukan sekadar rentetan hasil buruk. Di baliknya, sembilan insiden mengungkap keretakan serius antara Thiago Motta dan skuadnya, mengancam masa depan pelatih tersebut di Turin. Peluang finis empat besar Serie A menipis, ditambah tersingkirnya Bianconeri dari Liga Champions dan Coppa Italia. Teranews.id mengungkap detailnya.
Pertama, konflik dengan Dusan Vlahovic. Sang striker Serbia dikabarkan berselisih dengan Motta karena tuntutan taktis yang dianggap berlebihan dan minimnya umpan berkualitas. Konflik ini memuncak sebelum Supercoppa Italiana, berujung pada pencadangan Vlahovic dan digantikan Randal Kolo Muani.

Kedua, kebingungan soal kapten. Enam pemain berbeda telah mengenakan ban kapten musim ini, termasuk Teun Koopmeiners dan Weston McKennie yang nyaris hengkang. Ketidakjelasan ini membuat fans frustrasi, sementara Federico Gatti yang diidolakan fans belum mendapat kesempatan.
Ketiga, perselisihian dengan Danilo. Keputusan mencadangkan dan menjual Danilo, pemimpin di ruang ganti, mengejutkan banyak pihak dan menambah daftar masalah internal.
Keempat, cedera Andrea Cambiaso. Cambiaso berjuang dengan cedera pergelangan kaki, dan ada kekhawatiran ia dipaksakan bermain terlalu cepat, mengakibatkan performa yang kurang optimal.
Kelima, kegagalan Douglas Luiz. Gelandang €50 juta ini dinilai gagal memenuhi ekspektasi, sering melakukan kesalahan fatal. Situasi diperparah oleh minimnya kesempatan bermain yang diberikan Motta, justru merusak kepercayaan dirinya.
Keenam, kebangkitan Nicolò Fagioli. Ironisnya, Fagioli yang dijual ke Fiorentina justru bersinar saat mengalahkan Juventus. Performanya yang gemilang semakin memperburuk citra Motta di mata fans.
Ketujuh, rotasi pemain berlebihan. Motta telah menggunakan 39 susunan pemain berbeda dalam 42 pertandingan. Perubahan formasi dan posisi pemain yang tak lazim, seperti Koopmeiners, McKennie, dan Tim Weah, menimbulkan ketidakstabilan.
Kedelapan, ketidakpuasan Mattia Perin. Perin, yang menerima tawaran dari klub lain, merasa tak dihargai karena hanya menjadi kiper cadangan.
Kesembilan, kesalahan dalam menangani Kenan Yildiz. Yildiz, yang sering berpindah posisi, dipaksa bermain melawan Atalanta meski sakit perut. Akibatnya, ia ditarik di babak pertama dan absen saat melawan Fiorentina.
Sembilan insiden ini menggambarkan situasi kritis di Juventus. Motta berada di ujung tanduk, dan masa depannya di Turin kini dipertanyakan. Bisakah ia menyelamatkan situasi ini? Atau, apakah kursi kepelatihannya akan segera terancam?
Tinggalkan komentar