Ekonesia – Chery, raksasa otomotif asal Tiongkok, menyoroti pentingnya edukasi berkelanjutan terkait mobil listrik di Indonesia. Mereka menilai, pemahaman masyarakat masih terpusat di kota-kota besar, meninggalkan wilayah suburban yang potensial.
Rifkie Setiawan, Head of Brands Chery Sales Indonesia, mengungkapkan bahwa penetrasi mobil listrik di daerah suburban belum optimal. Padahal, jarak tempuh yang relatif pendek di wilayah tersebut sangat ideal untuk kendaraan ramah lingkungan ini.
Selain itu, antrean panjang di SPBU pada malam hari menjadi masalah klasik di banyak daerah. Mobil listrik menawarkan solusi praktis dan efisien, membebaskan konsumen dari ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Strategi Chery dalam menghadirkan berbagai pilihan powertrain, termasuk hybrid dan full electric, merupakan langkah cerdas untuk mempercepat adopsi mobil listrik. Dengan memberikan alternatif, Chery membuka pintu bagi konsumen yang masih ragu untuk beralih sepenuhnya ke kendaraan listrik.
Tiggo 9 CSH, dengan mesin ACTECO H4J15 1.500 cc turbo dan tiga motor listrik, menjadi bukti komitmen Chery dalam menghadirkan teknologi mutakhir. Kendaraan ini mampu menempuh jarak hingga 1.400 kilometer dalam kondisi penuh, serta 180 kilometer dalam mode EV.
Dengan inovasi dan edukasi yang tepat, Chery yakin mobil listrik akan semakin diterima dan menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat Indonesia.
Tinggalkan komentar