Ekonesia Ekonomi – Holding BUMN pertambangan, MIND ID, semakin gencar menjalankan berbagai program untuk mengatasi masalah polusi plastik di Indonesia, yang saat ini mencapai 19,65% dari total sampah nasional.
Direktur Manajemen Risiko dan HSSE MIND ID, Nur Hidayat Udin, menegaskan bahwa MIND ID tidak hanya fokus pada eksplorasi dan hilirisasi mineral, tetapi juga aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. "Kami tidak hanya mengeksplorasi sumber daya alam, tetapi juga berkomitmen pada keberlanjutan. Di Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, kami menyerukan semangat untuk mengakhiri polusi plastik melalui aksi nyata," ujarnya.

Sebagai wujud komitmen tersebut, Grup MIND ID menjalankan berbagai program pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular, baik dalam operasional perusahaan maupun melalui program tanggung jawab sosial (CSR) yang melibatkan masyarakat.
Salah satu inovasi unggulan adalah pembangunan fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) di Sulawesi. Teknologi ini mampu mengolah hingga 50 ton sampah rumah tangga per hari dan menghasilkan sekitar 14 ton bahan bakar alternatif untuk kebutuhan energi industri.
Selain itu, Grup MIND ID juga bekerja sama dengan masyarakat dalam mengoperasikan mesin pemusnah sampah plastik yang mampu menangani lebih dari 18.000 ton limbah plastik setiap tahunnya. Hasil pengolahan tersebut menghasilkan produk turunan ramah lingkungan seperti polybag dan mulsa, yang terbukti efektif mengurangi konsumsi air dalam program pembibitan tanaman (nursery) oleh anggota Grup MIND ID.
Nur Hidayat Udin menegaskan bahwa program-program ini akan terus dikembangkan dan diperluas dampaknya, terutama dalam upaya nyata mengakhiri polusi plastik di Indonesia.
"Dari Sumatera hingga Papua, kami hadir bukan hanya sebagai pelaku industri, tapi juga sebagai penjaga Bumi Pertiwi. Karena mencintai Indonesia berarti menjaga tanah, air, udara, dan menyiapkan generasi penerus," pungkasnya.
Tinggalkan komentar