Ekonesia Ekonomi – Holding BUMN pertambangan, MIND ID, menunjukkan keseriusannya dalam mendukung Indonesia menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik (EV) global. Langkah ini diwujudkan melalui strategi hilirisasi mineral yang agresif, menjadikan MIND ID sebagai pemasok utama kebutuhan industri EV yang terus berkembang.
Wakil Direktur Utama MIND ID, Dany Amrul Ichdan, menyatakan bahwa industri EV adalah pasar baru dengan potensi besar. MIND ID bersama seluruh anak perusahaan akan memaksimalkan kapasitas produksi dan membuka kolaborasi untuk memanfaatkan potensi ini demi kemajuan bangsa.

Sebagai bukti komitmen tersebut, MIND ID secara konsisten merealisasikan proyek strategis yang menghasilkan bahan baku mineral penting untuk industri EV. Beberapa proyek tersebut antara lain:
- Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah: Telah beroperasi dengan kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun, bahan baku utama aluminium untuk rangka dan bodi EV.
- Smelter Nikel: Pengembangan smelter pemurnian nikel di Pomalaa, Morowali, Sorowako, dan Halmahera Timur untuk memproduksi Nickel Pig Iron (NPI) dan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), bahan baku utama baterai EV.
- Smelter Tembaga Gresik: Memiliki kapasitas produksi 600 ribu ton katoda tembaga per tahun, komponen penting dalam sistem kelistrikan EV.
- Pilot Proyek Coal-to-Graphite: Mengonversi batu bara menjadi grafit sintetis dan anode sheet di Sumatera Selatan, solusi inovatif bagi Indonesia yang belum memiliki tambang grafit alam ekonomis.
MIND ID juga menyadari pentingnya riset dan pengembangan teknologi untuk mendukung transformasi industri EV. Melalui Indonesia Mining & Minerals Research Institute (IMMRI), MIND ID berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menghasilkan mineral yang relevan dengan kebutuhan industri.
"Kunci untuk memenangkan perlombaan ini adalah semangat untuk terus melakukan riset dan pengembangan. Kami tidak akan berhenti pada proyek yang sudah berjalan, inovasi harus terus hidup, agar posisi Indonesia semakin kuat dalam rantai pasok global," tegas Dany, seperti dikutip ekonosia.com.
Tinggalkan komentar