Ekonesia – Dunia dikejutkan oleh langkah filantropi luar biasa dari Yvon Chouinard, pendiri merek pakaian outdoor ternama Patagonia. Miliarder yang dikenal sebagai pemanjat tebing ulung ini mengambil keputusan radikal dengan mendonasikan seluruh perusahaannya, yang ditaksir bernilai fantastis US$3 miliar atau setara Rp48,7 triliun, demi memerangi krisis perubahan iklim global. "Bumi kini adalah satu-satunya pemegang saham kami," tegas Chouinard dalam pernyataan resminya, menandai babak baru dalam sejarah korporasi.
Keputusan monumental ini menempatkan Chouinard sejajar dengan deretan konglomerat dermawan lain seperti Bill Gates, Warren Buffett, dan Charles Francis Feeney yang telah menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka untuk kemaslahatan bersama. Namun, langkah Chouinard terbilang unik karena ia menyerahkan penuh kendali atas entitas bisnisnya. Ia menyadari bahwa upaya konvensional perusahaan untuk mengatasi krisis lingkungan saja tidaklah cukup. Diperlukan aliran dana yang lebih besar dan berkelanjutan untuk perjuangan ini, tanpa mengorbankan nilai-nilai inti perusahaan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Yvon Chouinard bersama keluarganya mengalihkan kepemilikan Patagonia ke dua entitas baru: Patagonia Purpose Trust dan lembaga nirlaba Holdfast Collective. Struktur ini dirancang khusus untuk memastikan seluruh keuntungan yang dihasilkan Patagonia akan dialokasikan sepenuhnya untuk membiayai inisiatif penanggulangan krisis iklim serta melindungi lahan-lahan alami yang belum terjamah di seluruh dunia.
Patagonia menargetkan dapat menyumbangkan laba sekitar US$100 juta setiap tahunnya, meskipun jumlah ini akan tetap bergantung pada performa bisnis perusahaan. Didirikan pada tahun 1973, Patagonia kini memiliki valuasi US$3 miliar, sementara kekayaan bersih pribadi Chouinard sendiri tercatat mencapai US$1,2 miliar atau sekitar Rp19,5 triliun.
Sejak lama, Patagonia telah dikenal sebagai perusahaan yang berkomitmen tinggi terhadap keberlanjutan. Perusahaan ini menyandang status B Corp, sebuah pengakuan bagi perusahaan swasta yang memenuhi standar tertinggi dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola. Komitmen ini terlihat dari penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan dalam produknya, serta sumbangan 1% dari total penjualannya setiap tahun kepada para aktivis lingkungan akar rumput.
Pada tahun 2022, sekitar 88% produk Patagonia telah menggunakan bahan daur ulang atau terbarukan, seperti poliester daur ulang dan kapas organik. Target ambisius perusahaan adalah mencapai 100% penggunaan bahan tersebut pada tahun 2025. Selain itu, Patagonia juga telah menggunakan 100% energi terbarukan di seluruh toko, kantor, dan pusat distribusinya. Dedikasi ini bahkan mendapatkan apresiasi dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Environment Programme) pada tahun 2019 atas komitmennya terhadap kelestarian dan advokasi lingkungan.
Lebih dari sekadar bisnis, Patagonia juga aktif menyuarakan isu-isu politik yang berkaitan dengan lingkungan. Pada tahun 2017, perusahaan ini bahkan menggugat administrasi pemerintahan saat itu atas rencana pengurangan area beberapa monumen nasional di Utah, menunjukkan keberaniannya dalam membela alam. Langkah Chouinard ini bukan hanya sebuah donasi, melainkan sebuah model baru bagaimana korporasi dapat menjadi kekuatan pendorong perubahan positif bagi planet ini.
Tinggalkan komentar