TeraNews Olahraga – Jelang duel hidup mati kontra Arsenal di Liga Champions, Real Madrid kedapatan tengah dilanda krisis penalti. Pelatih Carlo Ancelotti pun mengambil langkah berani: menunjuk Kylian Mbappe sebagai algojo utama. Keputusan ini diambil setelah Vinicius Jr. gagal mengeksekusi dua penalti beruntun.
Pertemuan raksasa Eropa di Emirates Stadium, leg pertama perempat final Liga Champions, bukan sekadar adu taktik Ancelotti vs Arteta. Ini pertarungan gengsi yang bisa ditentukan oleh detail sekecil apapun, termasuk penalti. Ancelotti tak mau ambil risiko. Marca melaporkan, Mbappe ditunjuk sebagai eksekutor utama jika Madrid mendapat hadiah penalti.
Rekor Mbappe dari titik putih memang mentereng, 80% keberhasilan dari 60 penalti. Namun, dua kegagalan musim ini—melawan Athletic Bilbao dan Liverpool—mengingatkan bahwa ia bukan jaminan mutlak. Jika Mbappe gagal, Jude Bellingham siap mengambil alih. Sayangnya, Bellingham juga punya catatan kurang memuaskan: satu penalti, satu kegagalan.
Vinicius, dengan rekor buruk 8 dari 12 penalti, jelas bukan pilihan ideal. Krisis ini memaksa Madrid mencari solusi cepat. Mereka butuh algojo handal, terutama di laga-laga krusial seperti ini. Kegagalan mengeksekusi lima penalti musim ini, empat di antaranya di laga yang berakhir kekalahan, menjadi alarm bahaya bagi Los Blancos.
Sementara Madrid sibuk mengatasi masalah penalti, Arsenal datang dengan ambisi besar. Mikel Arteta bertekad membawa The Gunners ke semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya sejak era Arsène Wenger (2009). Pertandingan diprediksi berjalan ketat, dan satu penalti bisa menjadi penentu kemenangan. Akankah Mbappe mampu mengatasi tekanan dan menjadi pahlawan Madrid? Kita tunggu saja.
Tinggalkan komentar