Ekonesia – Ambisi besar tengah membara di Bank Mandiri. Raksasa perbankan pelat merah ini tak main-main dengan visinya: menjadi perusahaan keuangan nomor satu di Asia Tenggara. Target ambisius ini diterjemahkan dalam pengejaran rasio keuntungan (ROE) kelas wahid, membidik angka 20% yang berkelanjutan.
Optimisme membubung tinggi di internal Bank Mandiri. Mereka yakin, DNA sebagai bank wholesale yang kuat, dipadukan dengan keunggulan digital yang terus berkembang, akan menjadi kunci untuk mewujudkan mimpi tersebut. Kinerja solid hingga kuartal III 2025 menjadi bukti nyata.

Kredit Bank Mandiri melaju kencang, tumbuh 11% secara tahunan. Hebatnya, pertumbuhan ini dibarengi dengan kualitas aset yang terjaga. Rasio kredit bermasalah (NPL) terus menunjukkan tren penurunan, berada di level 1,03%. Bank Mandiri berkomitmen menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kualitas.
Strategi jitu telah disiapkan. Fokus pada pengembangan ekosistem dan peningkatan kapabilitas digital menjadi andalan. Tujuannya jelas: mendongkrak pendapatan dari sumber non-bunga, memperkuat fondasi bisnis Bank Mandiri di era digital.











Tinggalkan komentar