Mandiri Buyback Saham Bukti Optimisme Bisnis?

Agus Riyadi

30 Oktober 2025

2
Min Read

Ekonesia – Bank Mandiri menunjukkan performa kinclong dengan laba bersih Rp4,14 triliun hingga September 2025. Angka ini naik 1,84% dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini menandakan bisnis yang kuat dan strategi jitu dalam mengelola pendapatan dan biaya.

Pendapatan non bunga atau fee based income jadi mesin pendorong utama dengan kontribusi 32% dari total pendapatan. Digital banking juga mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 11% didorong oleh Livin’ dan KOPRA. Pendapatan dari treasury juga naik 10%.

Mandiri Buyback Saham Bukti Optimisme Bisnis?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Bank Mandiri juga fokus memperluas sumber pendapatan berulang agar profitabilitas tetap terjaga di tengah dinamika ekonomi yang berubah-ubah. Fungsi intermediasi tetap solid dengan penyaluran kredit Rp 1.764 triliun dan penghimpunan DPK Rp 1.884 triliun. Keduanya tumbuh di atas rata-rata industri.

Kualitas aset juga terjaga dengan rasio NPL di level 1,03% jauh lebih baik dari rata-rata industri. Sebagai bentuk kepercayaan diri, Bank Mandiri siap melakukan buyback saham yang sudah disetujui dalam RUPS Maret 2025.

Menurut Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini, buyback ini adalah sinyal kepercayaan manajemen terhadap kekuatan model bisnis dan nilai jangka panjang Bank Mandiri. Saham hasil buyback juga akan digunakan untuk program kepemilikan saham pegawai atau ESOP.

Dengan kinerja keuangan yang kuat, pertumbuhan intermediasi yang sehat, dan pengelolaan modal yang proaktif, Bank Mandiri optimis bisa terus tumbuh dan memberikan nilai tambah. "Kami melihat momentum pertumbuhan ini sebagai bukti solidnya fundamental dan strategi yang kami jalankan" pungkas Novita.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post