Ekonesia Ekonomi – Pemerintah Kota Yogyakarta bergerak cepat mendukung operasional becak listrik di kawasan Malioboro dengan menyiapkan lokasi khusus untuk servis dan pengisian daya. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyampaikan bahwa lokasi servis ini akan terintegrasi dengan kantong parkir andong dan becak yang sudah ada. Tujuannya adalah untuk meminimalisir emisi karbon di kawasan padat pengunjung tersebut.
Hasto menekankan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan di Malioboro, mengingat tingginya kepadatan manusia dan potensi peningkatan emisi karbon dari kendaraan bermotor. "Kalau karbonnya banyak, secara biologis tidak sehat. Maka emisi karbon harus seminimal mungkin," ujarnya saat kampanye penggunaan becak listrik di Malioboro, Jumat.

Lokasi servis becak listrik akan diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu pejalan kaki. Kapasitas parkir andong dan becak yang terbatas juga menjadi pertimbangan utama dalam penataan lokasi servis tersebut. Pemerintah Kota Yogyakarta juga berencana membatasi penggunaan becak motor secara bertahap, seiring dengan peningkatan penggunaan becak listrik.
Penjabat Sekda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Aria Nugrahadi, menambahkan bahwa kampanye becak listrik ini merupakan bagian dari upaya sosialisasi penggunaan transportasi ramah lingkungan di kawasan sumbu filosofi Yogyakarta. Kepala Dinas Perhubungan DIY, Chrestina Erni Widyastuti, mengungkapkan bahwa Pemda DIY telah menyiapkan 90 unit becak kayuh bertenaga listrik sejak 2023. "Becak bertenaga listrik tentunya harus kita optimalkan untuk dimanfaatkan," tegasnya.
Tinggalkan komentar