Ekonosia Olahraga – Kobbie Mainoo kembali menelan pil pahit. Gelandang muda Manchester United ini hanya menjadi penghangat bangku cadangan saat Setan Merah ditahan imbang Fulham di Craven Cottage. Keputusan ini memicu tanda tanya besar, terutama mengingat potensi besar yang dimiliki pemain berusia 20 tahun tersebut.
Ruben Amorim, pelatih Manchester United, memilih untuk tidak memberikan kesempatan bermain kepada Mainoo, bahkan ketika tim membutuhkan perubahan strategi. Amorim lebih memilih memasukkan Harry Maguire dan Ayden Heaven saat timnya berada di bawah tekanan.
Situasi ini menambah daftar panjang laga di mana Mainoo minim kontribusi. Sebelumnya, ia juga tidak dimainkan dalam kekalahan tipis melawan Arsenal. Sejak kedatangan Amorim, Mainoo memang harus berjuang keras untuk mendapatkan tempat di tim utama.
Amorim mengakui bahwa Mainoo menghadapi persaingan sengit dengan kapten tim, Bruno Fernandes. Ia menegaskan bahwa perubahan di lini tengah dilakukan untuk mempertahankan Mason Mount dalam upaya mengejar gol, sementara posisi gelandang bertahan diisi oleh Manuel Ugarte.
"Mainoo harus membuktikan diri di latihan untuk bersaing dengan Fernandes," ujar Amorim. "Saat ini, Fernandes tetap menjadi prioritas dalam taktik saya."
Pada laga kontra Fulham, Amorim memasangkan Fernandes dengan Casemiro di awal pertandingan. Kemudian, Casemiro digantikan Ugarte, dan Mount dimainkan lebih ke dalam. Kombinasi ini dianggap lebih mendukung kebutuhan serangan tim.
Situasi yang dialami Mainoo mengundang komentar dari legenda Manchester United, Gary Neville. Ia menilai klub seharusnya tidak mengabaikan talenta seperti Mainoo hanya karena tekanan finansial.
"Pemain berkualitas seperti Mainoo harus diberi ruang untuk berkembang," tegas Neville. "Ia bisa menjadi pilar masa depan klub jika diberi kesempatan."
Neville menambahkan bahwa tim sebesar Manchester United harus mampu membentuk pemain seperti Mainoo menjadi sosok penting, bukan malah membiarkannya terpinggirkan. Apakah ini kode keras dari Amorim agar Mainoo bekerja lebih keras, atau pertanda sang gelandang muda harus mencari tantangan baru?
Tinggalkan komentar