Ekonesia Ekonomi – Jakarta – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP), Fahri Hamzah, menyerukan agar mahasiswa berperan aktif dalam mengatasi permasalahan krusial terkait kemiskinan dan perumahan di Indonesia. Ajakan ini disampaikan di tengah sorotan terhadap data yang menunjukkan kesenjangan kesejahteraan dan hunian yang masih lebar.
Fahri menekankan bahwa mahasiswa, khususnya dari kalangan vokasi, memiliki potensi besar untuk menghadirkan solusi inovatif dan kewirausahaan di sektor perumahan. "Mahasiswa harus menjaga kepedulian, tidak egois, dan selalu mengutamakan kepentingan bangsa. Selama pejuang jaket kuning berdiri, Republik ini akan bertahan dan menjadi kuat," ujarnya, Minggu.

Dirinya juga mengingatkan bahwa meskipun teknologi dan kecerdasan buatan terus berkembang pesat, nilai-nilai kemanusiaan tetap menjadi fondasi penting dalam pembangunan.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Dunia menunjukkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan signifikan. Terdapat sekitar 1 juta keluarga yang hidup dalam kemiskinan ekstrem, 10 juta keluarga tergolong miskin, dan jutaan lainnya rentan terhadap kemiskinan.
Pemerintah, melalui Kementerian PKP, menargetkan pembangunan dan renovasi 3 juta rumah per tahun, yang diharapkan dapat menampung 9-10 juta jiwa. Saat ini, kebutuhan perumahan di Indonesia mencakup 20 juta keluarga yang ingin merenovasi rumah, 10 juta keluarga yang belum memiliki rumah, dan 6 juta keluarga yang tinggal di hunian tidak layak.
Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah telah menyiapkan tiga langkah strategis: renovasi 2 juta rumah, revitalisasi kawasan pesisir dan tepian sungai, serta pembangunan perumahan di lokasi yang dekat dengan tempat kerja. Informasi ini dikutip dari ekonosia.com pada Minggu.
Tinggalkan komentar