Ekonesia Ekonomi – Sejumlah kabar ekonomi hangat menjadi sorotan pada hari Kamis (17/7), mulai dari rencana peningkatan impor LPG dari Amerika Serikat hingga realisasi penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang mencapai triliunan rupiah. Berikut rangkuman berita selengkapnya yang dilansir dari ekonosia.com:
Pertamina Genjot Impor LPG dari AS Hingga 60 Persen

PT Pertamina (Persero) berencana meningkatkan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari Amerika Serikat hingga mencapai 60% dari total impor LPG. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari negosiasi tarif resiprokal antara AS dan Indonesia. "Porsi impor LPG dari Amerika Serikat Pertamina sudah cukup besar ya, 57 persen (per 2024), dan memang ada penjajakan untuk peningkatan ke 60 persen. Itu akan kami jajaki juga," ujar Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso.
Tarif Impor AS Turun Jadi 19 Persen, Indonesia Raih Untung Ganda
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan bahwa penurunan tarif impor Amerika Serikat menjadi 19 persen memberikan dua keuntungan bagi Indonesia, yaitu peningkatan investasi dan peningkatan ekspor. "Jadi ini ada dua yang kita dapatkan, investasi masuk dan yang kedua ekspor kita meningkat," kata Budi.
1.000 Transmigran Siap Kerja di Jepang, Sektor Pertanian Jadi Fokus
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara mengumumkan program pengiriman 1.000 transmigran ke Jepang untuk bekerja di sektor pertanian. Program ini merupakan hasil kerja sama dengan berbagai pihak terkait. "Ini berita baik juga untuk masyarakat, saya juga sedang berkoordinasi cukup efektif dengan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding," kata Mentrans.
Kadin Optimis Ekspor Melonjak Dua Kali Lipat Berkat Tarif Baru AS
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik penurunan tarif balasan dari Amerika Serikat terhadap produk Indonesia menjadi 19 persen. Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menyatakan bahwa hasil negosiasi ini lebih baik dibandingkan banyak negara lain dan menjadi peluang besar untuk meningkatkan ekspor nasional hingga dua kali lipat.
Sri Mulyani Umumkan Realisasi BSU Rp6,88 Triliun untuk Jutaan Pekerja
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan bahwa penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) telah mencapai Rp6,88 triliun, yang diterima oleh 11,4 juta pekerja dalam periode 23 Juni hingga 1 Juli 2025. "Ini merupakan bentuk dukungan negara hadir di tengah berbagai tantangan ekonomi yang kita hadapi. Bukan hanya untuk menjaga daya beli, tetapi juga untuk menjaga semangat para pekerja agar tetap berkarya, karena para pekerja adalah pahlawan di balik kemajuan ekonomi kita," kata Sri Mulyani.
Tinggalkan komentar