Ekonesia Ekonomi – Menteri Transmigrasi (Mentrans) M Iftitah Sulaiman Suryanagara memiliki visi ambisius untuk Kawasan Transmigrasi Selaparang di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia berharap wilayah ini dapat bertransformasi menjadi pusat teknologi yang menarik perhatian para digital nomad, layaknya Silicon Valley di Amerika Serikat.
Konsep digital nomad sendiri merujuk pada individu yang bekerja secara remote dengan memanfaatkan teknologi digital, memungkinkan mereka untuk bekerja dari mana saja di seluruh dunia tanpa terikat lokasi fisik. "Kita bisa buat juga di sana misalkan untuk semacam penampung digital nomad, warga global yang senang berpindah-pindah dan fokusnya memang di bidang teknologi," ujar M Iftitah Sulaiman Suryanagara saat berada di Selaparang, Lombok Timur, NTB, Minggu.

Diskusi intensif telah dilakukan dengan Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal untuk mewujudkan "Silicon Valley" ala Indonesia di Selaparang. Rencana ini mencakup pembangunan ekosistem teknologi yang terhubung secara global. Pemerintah Provinsi NTB juga tengah berupaya meningkatkan infrastruktur transportasi yang menghubungkan Lombok dengan berbagai wilayah di Indonesia Timur, serta kota-kota di luar negeri seperti Australia dan Malaysia.
"Nah dengan kehadiran masyarakat global di sana tentu mudah-mudahan ada pengaruh secara ekonomi, tetapi tentu saja kita harapkan pengaruhnya yang positif," lanjut Iftitah. Lebih dari sekadar destinasi Work From Anywhere (WFA), kawasan ini diharapkan menjadi pusat pengembangan talenta digital lokal, termasuk atlet e-sport, developer, dan programmer game atau software.
Dengan demikian, kawasan transmigrasi ini tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga pusat ekonomi kreatif dan digital. Tiga Tim Ekspedisi Patriot telah diterjunkan untuk memetakan dan meriset potensi ekonomi yang dapat dikembangkan di kawasan transmigrasi tersebut dalam 5 hingga 25 tahun ke depan.
"Nah jadi kita berharap betul-betul harus ada sesuatu yang kita buat agar ada satu magnet ekonomi di Kawasan Transmigrasi Selaparang," pungkas M Iftitah Sulaiman Suryanagara, seperti yang dilansir Ekonesia Ekonomi – dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar