Ekonesia Ekonomi – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Blora, Jawa Tengah, untuk meninjau langsung pelaksanaan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Langkah ini diambil sebagai wujud komitmen pemerintah dalam memastikan pemerataan akses listrik hingga ke pelosok desa.
Bahlil menyampaikan bahwa berdasarkan laporan dari PLN, jaringan elektrifikasi di Jawa Tengah sudah sangat optimal. Kunjungan ini bertujuan untuk memverifikasi langsung penyambungan listrik gratis yang diberikan pemerintah kepada rumah tangga yang membutuhkan.

Program BPBL merupakan inisiatif pemerintah melalui Kementerian ESDM untuk meningkatkan rasio elektrifikasi nasional. Melalui program ini, masyarakat kurang mampu mendapatkan sambungan listrik gratis, termasuk pemasangan kWh meter, instalasi rumah tangga, dan penerangan dasar. Program ini didanai oleh APBN dan menyasar masyarakat yang belum memiliki akses listrik mandiri karena keterbatasan ekonomi.
Setiap penerima manfaat BPBL akan mendapatkan instalasi listrik dengan tiga titik lampu, satu kotak kontak, Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan sebagai pelanggan PLN dengan daya 900 VA, dan voucher listrik senilai Rp100 ribu.
Muhammad Taifur, salah seorang warga penerima manfaat, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan ini. Ia mengaku kehidupannya menjadi lebih nyaman setelah tidak lagi menumpang listrik dari orang tua.
Sepanjang tahun 2024, program BPBL telah merealisasikan 155.429 sambungan di seluruh Indonesia, dengan Jawa Tengah mendapatkan 18.953 sambungan. Untuk tahun 2025, pemerintah berencana mengalokasikan 170.000 sambungan BPBL di seluruh Indonesia, dengan alokasi 21.500 sambungan untuk Jawa Tengah. Informasi ini dilansir dari Ekonesia Ekonomi – ekonosia.com.
Tinggalkan komentar