Ekonesia Ekonomi – Ladang Minyak Changqing, raksasa minyak dan gas Tiongkok, mencetak sejarah baru dengan produksi harian minyak serpih (shale oil) yang menembus angka 10.006 ton pada hari Rabu (23/7). Pencapaian ini menandai kemajuan signifikan dalam pengembangan sumber daya minyak serpih di Negeri Tirai Bambu.
Ladang minyak yang terletak di Lembah Ordos ini memiliki karakteristik unik, yaitu lapisan minyak yang tipis dan tingkat heterogenitas yang tinggi. Kondisi ini menjadikan Changqing sebagai ladang minyak serpih bertekanan rendah yang tergolong langka di dunia, menghadirkan tantangan tersendiri dalam eksplorasi seismik dan peretakan reservoir. Akibatnya, pengembangan ekonominya menjadi sangat kompleks.

Namun, sejak tahun 2018, dengan dukungan proyek-proyek ilmu pengetahuan dan teknologi nasional, Ladang Minyak Changqing terus berupaya meningkatkan kapasitas produksi minyak serpihnya. Salah satu inovasi penting adalah peluncuran situs eksperimental fraktur hidraulis bawah tanah berskala besar. Teknologi inti ini berhasil meningkatkan output sumur tunggal secara drastis, dari hanya 1,5 ton menjadi 18 ton.
Efisiensi produksi juga mengalami peningkatan signifikan. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 juta ton minyak serpih berhasil dipangkas dari lebih dari 2.000 pekerja menjadi hanya 200 pekerja.
Saat ini, Ladang Minyak Changqing menjadi pusat produksi minyak serpih utama di Tiongkok, menyumbang 52,2 persen dari total output minyak serpih nasional pada tahun 2024. Diharapkan, output tahunan ladang minyak ini akan mencapai 3,5 juta ton pada tahun 2025. Informasi ini dilansir ekonosia.com dari Xinhua.
Tinggalkan komentar