Ekonesia Ekonomi – Kabar baik datang dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kementerian UMKM mengumumkan bahwa 60% KUR semester I tahun 2025 berhasil disalurkan ke sektor produksi. Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menyampaikan hal ini saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kadin Bidang Koperasi dan UMKM di Jakarta, Selasa (19/8).
Maman menjelaskan bahwa selama satu dekade terakhir, penyaluran KUR cenderung fokus pada pencapaian target angka tanpa memperhatikan kualitas penyaluran. Dana KUR yang dialokasikan mencapai Rp300 triliun setiap tahunnya. Namun, kini Kementerian UMKM mewajibkan bank penyalur untuk mengutamakan kualitas penyaluran, dengan indikator utama adalah alokasi dana ke sektor produksi.

"Kalau selama ini tidak pernah (penyaluran KUR untuk sektor produksi) sampai di angka 60 persen, paling 52, 53, 52, 53 persen," ungkap Maman. Ia berharap peningkatan alokasi ke sektor produksi ini akan memberikan dampak positif, seperti penyerapan tenaga kerja dan peningkatan permintaan bahan baku lokal.
Pencapaian ini didukung oleh penerapan sistem monitoring baru di tingkat regional, yang memungkinkan pemantauan lebih intensif dan memberikan efek positif terhadap kinerja bank penyalur. Hingga 19 Agustus 2025, realisasi penyaluran KUR telah mencapai Rp169,2 triliun atau 52,1 persen dari target Rp300 triliun. Dana tersebut telah disalurkan kepada 2,90 juta debitur, terdiri dari 1,05 juta debitur baru dan 1,08 juta debitur graduasi. Dari jumlah tersebut, Rp101,9 triliun atau 60,3 persen disalurkan ke sektor produksi, seperti yang dilansir ekonosia.com.
Tinggalkan komentar