Ekonesia Market – Pemerintah mengumumkan bahwa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Hingga akhir Juli 2025, realisasi penyaluran KUR telah mencapai Rp 156,84 triliun. Jumlah ini mencakup 54,56% dari target penyaluran KUR tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp 287,47 triliun. Asisten Deputi Pengembangan Usaha BUMN Bidang Jasa Keuangan dan Usaha Bisnis Kemenko Perekonomian, Gunawan Pribadi, menyatakan bahwa dana KUR tersebut telah disalurkan kepada 2,69 juta debitur, dengan fokus utama pada sektor-sektor produktif.
Penyaluran KUR diprioritaskan untuk memperkuat sektor produktif, terutama sektor pertanian dan industri padat karya. Selain KUR, pemerintah juga mencatat penyaluran Kredit Alsintan mencapai Rp 24,62 miliar kepada 34 debitur pada periode yang sama. Pemerintah terus mendorong optimalisasi penyaluran Kredit Alsintan untuk pengadaan alat dan mesin pertanian, serta mempercepat penyaluran KIPK untuk revitalisasi mesin di sektor industri padat karya.
Pemerintah juga menyiapkan skema pembiayaan baru untuk sektor perumahan melalui Kredit Program Perumahan, dengan plafon pinjaman di atas Rp500 juta hingga Rp5 miliar untuk sisi penyediaan rumah dan di atas Rp10 juta hingga Rp500 juta untuk sisi permintaan rumah. Skema ini diharapkan mendukung program prioritas pemerintah dalam menciptakan tiga juta rumah.
Pemerintah memperkuat pembiayaan UMKM melalui KUR, Kredit Alsintan, dan KIPK, serta melakukan penyesuaian instrumen hukum agar usaha produktif dapat mengakses pembiayaan dengan mudah dan suku bunga rendah melalui berbagai skema kredit program. Penyesuaian kebijakan dilakukan agar pelaku usaha dapat mengakses pembiayaan dengan suku bunga rendah dan persyaratan sederhana, sejalan dengan misi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, seperti yang dilansir dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar