Krisis Beras Global: Negara-negara Ini Terdampak!

Rachmad

24 April 2025

2
Min Read
Krisis Beras Global: Negara-negara Ini Terdampak!

TeraNews Bisnis – Gelombang krisis beras tengah menerjang beberapa negara di Asia dan Afrika. Situasi ini memicu kekhawatiran akan krisis pangan regional dan memaksa negara-negara terdampak mencari solusi, termasuk menjalin kerja sama internasional. Salah satu contohnya adalah Malaysia yang meminta bantuan Indonesia untuk meningkatkan produksi beras mereka. Negara jiran tersebut hanya mampu memenuhi 40-50 persen kebutuhan beras nasionalnya, sisanya mengandalkan impor. Berikut beberapa negara yang tengah berjuang menghadapi krisis beras:

    Krisis Beras Global: Negara-negara Ini Terdampak!
    Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id
  1. Malaysia: Negeri Jiran menghadapi krisis pasokan beras akibat peningkatan biaya produksi petani, kekurangan benih bersertifikat, dan cuaca tak menentu. Akibatnya, beras putih lokal menjadi langka dan masyarakat terpaksa membeli beras impor yang lebih mahal. Parlemen Malaysia bahkan meminta pemerintah mempelajari strategi pertanian Indonesia yang sukses mencapai swasembada beras. Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia, YB Datuk Seri Haji Mohamad bin Sabu, bahkan telah mengunjungi Kementerian Pertanian RI untuk meminta bantuan dan mempelajari teknologi pertanian Indonesia.

  2. Jepang: Harga beras domestik di Jepang melonjak lebih dari dua kali lipat dalam setahun terakhir. Penyebabnya adalah gagal panen akibat cuaca ekstrem, peningkatan konsumsi sektor pariwisata, dan aksi borong pasca peringatan bencana alam. Pemerintah Jepang melelang 210 ribu ton beras dari cadangan nasional, namun distribusi terhambat masalah logistik. Untuk pertama kalinya sejak 1999, Jepang mengimpor beras dari Korea Selatan.

  3. Filipina: Sebagai salah satu importir beras terbesar dunia, Filipina mengalami lonjakan harga beras domestik yang signifikan. Pemerintah Filipina mendeklarasikan darurat keamanan pangan pada Februari 2025 dan melepaskan 300 ribu ton cadangan beras ke pasar. Namun, harga beras tetap tinggi, mencapai 50-60 peso Filipina per kilogram. Filipina juga menunda pembelian 350 ribu ton beras dari Vietnam akibat penurunan harga global.

  4. Kenya: Kenya kekurangan beras akibat produksi lokal yang rendah dan ketergantungan pada impor. Perubahan iklim, infrastruktur pertanian yang buruk, dan fluktuasi harga global memperparah situasi. Pemerintah Kenya berupaya meningkatkan produksi domestik dan mencari alternatif pasokan dari negara lain.

  5. Thailand: Meskipun sebagai eksportir beras besar, Thailand mengalami penurunan ekspor beras yang signifikan pada 2025, diperkirakan turun sekitar 25 persen. Persaingan ketat dari India dan Vietnam, serta melemahnya permintaan global, menjadi penyebabnya. Sektor pertanian Thailand juga menghadapi tantangan struktural seperti stagnasi produktivitas dan dampak perubahan iklim. Hasil panen beras Thailand jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara pesaing.

Krisis beras ini menjadi alarm bagi ketahanan pangan global. Kerja sama internasional dan strategi pertanian yang efektif menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post