Krisis Beras Global: Indonesia Amankah?

Rachmad

23 April 2025

2
Min Read
Krisis Beras Global: Indonesia Amankah?

TeraNews Bisnis – Malaysia dan Jepang tengah bergulat dengan krisis beras. Negeri Jiran bahkan meminta pasokan beras dari Indonesia. Namun, Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menolak permintaan tersebut. "Untuk sementara, kita jaga stok dulu," tegas Amran dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Selasa (22/4). Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan: seberapa kuat sebenarnya ketahanan pangan Indonesia menghadapi gejolak global?

Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia, YB Datuk Seri Haji Mohamad bin Sabu, mengakui niatnya mengimpor beras dari Indonesia, mengagumi teknologi pertanian Indonesia yang lebih maju. Sementara itu, Jepang, untuk pertama kalinya sejak 1999, mengimpor beras dari Korea Selatan akibat lonjakan harga domestik yang lebih dari dua kali lipat sejak 2024.

Krisis Beras Global: Indonesia Amankah?
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Syaiful Bahari, analis kebijakan pangan, menilai penolakan permintaan Malaysia tepat. Meskipun stok beras Indonesia aman hingga Juni 2025, ekspor dinilai terlalu berisiko. "Lebih baik perkuat cadangan dalam negeri dulu," ujarnya. Ia optimistis, dengan panen raya yang berlanjut hingga Juni dan serapan Bulog yang relatif aman (2-3 juta ton), stok beras cukup hingga panen berikutnya di September 2025. Namun, keberhasilan ini bergantung pada konsistensi pemerintah dalam penyaluran pupuk dan antisipasi perubahan iklim ekstrem.

Syaiful menekankan pentingnya mempertahankan produktivitas panen untuk tahun 2026, menargetkan peningkatan rendemen dan pencegahan hama. Langkah jangka panjang, menurutnya, adalah pemulihan produktivitas hingga 7-8 ton per hektare dan peningkatan efisiensi konversi gabah kering giling (GKG) menjadi beras.

Yusuf Wibisono, Direktur Next Policy, mengakui melimpahnya stok beras Indonesia, yang sebagian besar didorong oleh impor besar-besaran tahun 2024 (4,52 juta ton). Meskipun stok awal tahun 2025 mencapai 8,14 juta ton, dan ditambah panen raya, Yusuf mengingatkan bahwa Indonesia masih mengimpor beras, meski jumlahnya menurun. Impor beras pada tiga bulan pertama 2025 mencapai 112 ribu ton, jauh lebih rendah dari 1,44 juta ton pada periode yang sama di 2024. Fakta ini, menurut Yusuf, menunjukkan ketahanan pangan Indonesia masih perlu ditingkatkan. Ekspor beras, menurutnya, masih terlalu dini untuk dipertimbangkan. Indonesia perlu fokus pada penguatan ketahanan pangannya sendiri sebelum berpikir untuk membantu negara lain.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post