Kredit UMKM Melambat Kelas Menengah Jadi Biang Kerok?

Agus Riyadi

11 Oktober 2025

1
Min Read

Ekonesia – Sinyal bahaya bagi pertumbuhan ekonomi nasional muncul dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti melambatnya kucuran kredit ke sektor ini.

Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK, mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi kelas menengah ke bawah menjadi salah satu faktor penyebabnya. Ia menekankan pentingnya memperkuat kembali daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah.

Kredit UMKM Melambat Kelas Menengah Jadi Biang Kerok?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Selain itu, implementasi kebijakan penghapusan buku dan tagih bagi UMKM bermasalah dinilai belum optimal. OJK mendorong pemerintah untuk memperkuat dan melanjutkan program ini agar lebih efektif.

OJK telah menyiapkan langkah-langkah strategis melalui Peraturan OJK (POJK) UMKM untuk memperkuat kapasitas lembaga pembiayaan. Lembaga keuangan mikro dan multifinance didorong untuk fokus meningkatkan pelayanan dan akses keuangan bagi UMKM.

Pertumbuhan kredit investasi menjadi yang tertinggi, mencapai 13,86% secara tahunan (yoy). Kredit konsumsi tumbuh 7,80% yoy, sementara kredit modal kerja hanya tumbuh 3,53% yoy. Kredit untuk UMKM hanya tumbuh 1,3% (yoy).

Perlambatan pertumbuhan kredit konsumsi juga menjadi perhatian. Pada Juli 2025, kredit dan pembiayaan UMKM hanya naik 1,6% secara tahunan menjadi Rp 1.397,4 triliun. Kondisi ini memerlukan perhatian serius agar UMKM tetap menjadi motor penggerak ekonomi.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post