Ekonesia Ekonomi – Badan Pangan Nasional (Bapanas) tengah menyiapkan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih sebagai ujung tombak stabilisasi pangan nasional. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan koperasi ini akan berperan penting dalam memperkuat distribusi, produksi, dan akses pangan bagi masyarakat.
Arief menjelaskan, Kopdes Merah Putih akan menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam mewujudkan stabilitas pangan dan menjadi lokomotif ekonomi kerakyatan. Program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini rencananya akan diluncurkan pada 19 Juli mendatang.

Bapanas akan mendukung Kopdes Merah Putih dengan menyiapkan Kios Pangan sebagai bagian dari ekosistem koperasi. Program intervensi pemerintah seperti bantuan pangan beras 10 kg dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga akan melibatkan Kopdes Merah Putih dalam penyalurannya.
Menurut Arief, program SPHP telah memberikan dampak positif pada stabilitas harga pangan di tingkat konsumen. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, rata-rata harga beras medium di penggilingan pada akhir 2023 sebesar Rp13.071 per kg, turun 4,77 persen menjadi Rp12.447 per kg pada akhir 2024.
Sepanjang tahun 2024, pemerintah telah menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak 1,9 juta ton dan SPHP beras sebanyak 1,4 juta ton. Untuk tahun 2025, realisasi SPHP hingga saat ini telah mencapai 181,2 ribu ton. Distribusi beras SPHP ke depan juga akan melibatkan Koperasi Merah Putih.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menambahkan, Kios Pangan dalam struktur Koperasi Merah Putih diharapkan mampu memotong rantai pasok yang selama ini terlalu panjang, sehingga harga pangan pokok bisa lebih terjangkau bagi masyarakat. Peluncuran Kopdes Merah Putih diagendakan pada 19 Juli di Klaten, Jawa Tengah. Pemerintah telah menyiapkan 100 mock-up Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai model percontohan. Dikutip dari ekonosia.com
Tinggalkan komentar