Ekonesia Ekonomi – Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Jawa Tengah menekankan pentingnya pelibatan tokoh masyarakat dalam Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Hal ini dinilai krusial untuk membangun kepercayaan dan memastikan keberlangsungan koperasi di tingkat lokal.
Andang Wahyu Triyanto, Ketua Dekopin Jateng, menyatakan bahwa mengajak tokoh masyarakat untuk bergabung dalam koperasi akan memberikan dampak positif. "Nanti bisa mengajak potensi yang ada, seperti tokoh-tokoh masyarakat di situ untuk masuk ke dalam koperasi," ujarnya di Semarang, Minggu.

Menurutnya, kehadiran tokoh masyarakat dapat meningkatkan keyakinan masyarakat terhadap Koperasi Merah Putih. Selain itu, koperasi harus mampu menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan benar-benar memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di wilayahnya.
Dekopin Jateng mengakui bahwa koperasi saat ini menghadapi krisis kepercayaan. Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi momentum untuk menjawab keraguan tersebut. Dua permasalahan utama yang dihadapi koperasi adalah keorganisasian dan literasi keuangan. Tidak semua desa memiliki SDM yang memadai untuk mengelola koperasi, sehingga pengelolaan yang baik serta pemahaman keuangan dan manajemen menjadi kunci.
Andang juga menegaskan bahwa Koperasi Merah Putih tidak bertujuan untuk mematikan koperasi yang sudah ada, melainkan untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi yang ada. Misalnya, jika di desa sudah ada Badan Usaha Milik Desa (BumDes), maka BumDes tersebut dapat dikembangkan menjadi koperasi.
Koperasi Merah Putih dapat mengembangkan berbagai potensi sesuai dengan karakteristik wilayahnya, seperti penyaluran kebutuhan pokok, pengembangan UMKM, hingga ekspor. Contohnya, di Jepara, koperasi dapat fokus pada industri mebel dan berpotensi menjadi pelaku ekspor.
Saat ini, terdapat 8.563 Koperasi Merah Putih yang tersebar di seluruh Jawa Tengah dengan proses badan hukum yang telah selesai. Diharapkan, dengan melibatkan tokoh masyarakat dan pengelolaan yang baik, Koperasi Merah Putih dapat menjadi motor penggerak ekonomi di tingkat desa.
Tinggalkan komentar