TeraNews Olahraga – Satu sentuhan magis di Old Trafford pernah membuat penonton terkesima. Umpan terobosan Paul Scholes yang dituntaskan Ryan Giggs berkat assist apik Terry Cooke, September 1995, menandai debutnya yang gemilang bersama Manchester United. Publik melihatnya sebagai berlian baru dari Class of ’92, generasi emas akademi Setan Merah. Performa impresifnya saat melawan Bolton, yang berakhir dengan kemenangan 3-0 dan terpilih sebagai pemain terbaik, seakan memprediksi masa depan gemilang.
Namun, kenyataan berkata lain. Pertandingan itu menjadi satu-satunya penampilannya sebagai starter di liga untuk United. Sebuah awal karier yang menjanjikan, berakhir dengan cerita pahit yang tak banyak orang tahu. Cooke sendiri mengaku merasa telah mencapai puncak setelah debut tersebut, namun minggu berikutnya ia menghilang dari starting eleven. Meskipun masih masuk skuad dan beberapa kali bermain, kariernya terhambat, hingga akhirnya dipinjamkan ke Sunderland. Ironisnya, ia bahkan sempat merasakan dua tim juara liga dalam satu musim, namun tak sekalipun mendapatkan medali.

Puncak kekecewaan datang saat cedera serius menerpanya dalam laga tim cadangan melawan Sheffield Wednesday. Alex Ferguson, sang legenda, konon bertanya apakah Cooke siap bermain di Premier League akhir pekan itu. Namun, fisioterapis menyatakan Cooke mengalami robekan ligamen dan absen hingga akhir musim.
Titik balik datang saat ia memperkuat Wrexham sebagai pemain pinjaman. Penampilannya yang memukau dalam laga melawan Manchester City menarik perhatian Joe Royle, manajer City saat itu. Ia direkrut, awalnya sebagai pinjaman, lalu dikontrak secara permanen. Puncaknya, Cooke mencetak gol penentu kemenangan lewat adu penalti di final play-off Wembley melawan Gillingham, membawa City promosi ke divisi atas. Momen dramatis itu hanya berselang empat hari setelah rekan-rekannya di United mengangkat trofi Liga Champions!
Cooke pernah hampir menyerah. Cedera membuatnya absen selama 12 bulan. Namun, ia bangkit. Performa apiknya melawan City di Boxing Day 1998, meski timnya kalah, meyakinkan Royle untuk membawanya ke Maine Road. Ia memilih meninggalkan United, bukan untuk mengejar trofi, melainkan untuk bermain reguler. Di City, di tengah atmosfer Maine Road yang luar biasa, Cooke menemukan kembali jati dirinya dan menulis ulang kisah kariernya yang sempat terlupakan.
Tinggalkan komentar