Ekonesia Ekonomi – Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat, Prof. Dr. KH Abdul Ghofur, baru saja dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama oleh Presiden Prabowo Subianto atas kontribusinya yang signifikan dalam dakwah dan pemberdayaan ekonomi umat. Penghargaan ini menjadi suntikan semangat bagi Kiai Ghofur untuk terus berkhidmat memajukan pesantren, dakwah, serta kemandirian ekonomi masyarakat.
Dalam keterangannya di Lamongan, Jawa Timur, Senin (13/01/2025), KH Abdul Ghofur menyampaikan bahwa penghargaan ini bukan hanya untuk dirinya pribadi, melainkan juga pengakuan bagi seluruh dunia pesantren. Ia berharap, penghargaan ini dapat memotivasi dirinya dan seluruh elemen pesantren untuk terus melayani umat dan bangsa dengan lebih baik lagi.
Selama memimpin Pondok Pesantren Sunan Drajat, Abdul Ghofur dikenal sebagai tokoh yang menggagas model ekonomi berbasis koperasi dan UMKM. Ia mendorong lahirnya Koperasi Desa (Kopdes) yang kemudian menjadi percontohan secara nasional. Menurutnya, pengembangan pesantren tidak hanya terbatas pada pendidikan agama, tetapi juga mencakup berbagai sektor penting lainnya, seperti kesehatan, koperasi, dan penguatan UMKM.
"Alhamdulillah, upaya itu terbukti mampu memberdayakan ribuan santri, alumni, dan masyarakat sekitar," ungkapnya.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, turut menyampaikan apresiasinya atas penghargaan yang diterima KH Abdul Ghofur. Menurutnya, Kiai Ghofur adalah sosok ulama yang tidak hanya berperan dalam dakwah, tetapi juga menginspirasi masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi.
"Penghargaan ini sangat layak beliau terima karena kiprahnya telah membawa manfaat besar bagi masyarakat Lamongan, Jawa Timur, bahkan Indonesia. Beliau adalah teladan yang patut ditiru," kata Yuhronur.
Bintang Mahaputera Utama adalah salah satu tanda kehormatan tertinggi negara yang diberikan kepada Warga Negara Indonesia atas jasa-jasa luar biasa di berbagai bidang, termasuk sosial, ekonomi, dan budaya. Penghargaan ini menjadi bukti nyata dedikasi KH Abdul Ghofur dalam memajukan ekonomi umat dan bangsa. Demikian laporan dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar