Ekonesia Ekonomi – Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati mengalami pukulan telak. Sejak 2 Juni 2025, tak ada lagi penerbangan domestik yang beroperasi dari dan menuju bandara tersebut. Hal ini dikonfirmasi oleh Biro BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan (BIA) Provinsi Jawa Barat.
Kepala Biro BIA Jabar, Deny Hermawan, menjelaskan bahwa penghentian ini dipicu oleh keterbatasan armada maskapai yang sebelumnya melayani rute domestik di Kertajati, seperti Lion Air, Super Air Jet, Citilink, Air Asia, dan Malaysia Airlines. Maskapai-maskapai tersebut memprioritaskan rute dengan tingkat keterisian penumpang yang lebih tinggi.
Meski demikian, Kertajati masih melayani penerbangan internasional ke Singapura setiap Selasa dan Sabtu oleh maskapai Scoot. Selain itu, bandara ini juga masih digunakan untuk melayani kedatangan jemaah haji, dengan total 21 kloter hingga 11 Juli mendatang.
Ketua DPRD Jabar, Buky Wibawa Karya Goena (Wikagoe), menekankan pentingnya penyelamatan BIJB Kertajati sebagai Proyek Strategis Nasional yang dikelola BUMD Jabar. Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk menjadikan bandara ini sebagai pusat perjalanan haji dan umrah, namun belum membuahkan hasil signifikan.
Menanggapi isu reaktivasi Bandara Husein Sastranegara, Buky menilai hal tersebut tidak efektif karena keterbatasan landasan pacu dan potensi kemacetan di sekitar bandara. Fokus utama saat ini adalah mencari solusi untuk menghidupkan kembali BIJB Kertajati. Informasi ini dilansir dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar