Ekonesia – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya memajukan sektor pertanian Indonesia dengan mengoptimalkan Kebun Pemeriksaan Substantif Perlindungan Varietas Tanaman (KPS PVT) I Manoko di Lembang, Bandung Barat. Langkah ini diambil sebagai upaya strategis dalam mengembangkan varietas unggul baru yang berkelanjutan.
Plt Sekretaris Jenderal Kementan, Ali Jamil, menegaskan komitmen pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan daya saing pertanian. Optimalisasi KPS PVT I Manoko menjadi kunci dalam pengujian dan pengembangan varietas unggul. Kebun ini bukan hanya fasilitas penelitian, tetapi juga pusat pemeriksaan substantif bagi varietas baru dari berbagai sumber, termasuk lembaga penelitian, perguruan tinggi, industri benih, dan pihak swasta.

Dengan target menghasilkan sekitar 70 varietas baru pada tahun 2025, Kementan berupaya mempercepat hilirisasi inovasi benih unggul. Varietas yang lolos pemeriksaan akan menjadi modal penting dalam meningkatkan produktivitas, diversifikasi pangan, dan daya saing pertanian Indonesia.
Fasilitas vital seperti sumber air tanah dengan kedalaman hampir 100 meter telah difungsikan untuk menopang kegiatan kebun dan mendukung pemeriksaan substantif varietas tanaman. Diharapkan, lahan seluas 4 hektare di KPS Manoko dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pengembangan varietas unggul.
Kementan mengajak seluruh pemulia, pemegang paten, dan industri benih, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk memanfaatkan KPS Manoko sebagai pusat uji dan kerja sama. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementan, Leli Nuryati, menambahkan bahwa fasilitas sumur bor baru menjamin kualitas pengujian varietas.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya benih unggul berkualitas dan bersertifikasi dalam meningkatkan produksi pangan. Kementan berkomitmen untuk memastikan mutu benih unggul hasil karya anak bangsa, melindunginya, dan segera memanfaatkannya untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani Indonesia.










Tinggalkan komentar