Ekonesia Ekonomi – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah melakukan transformasi besar-besaran di sektor transportasi. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem transportasi terpadu yang menghubungkan seluruh moda, mulai dari darat, laut, udara, hingga logistik. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda (DJITM) Kemenhub, Risal Wasal, dalam diskusi di ajang International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta.
Risal menekankan bahwa pembangunan sistem transportasi nasional tidak hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga integrasi menyeluruh dan berkelanjutan. Kemenhub tidak hanya memperluas jaringan jalan dan rel, tetapi membangun ekosistem transportasi nasional yang cerdas, terhubung, dan berkelanjutan.

Sebagai wujud komitmen tersebut, pada tahun 2024 Kemenhub membentuk Direktorat Jenderal Transportasi dan Integrasi Multimoda. Direktorat ini bertugas menyatukan seluruh moda transportasi dalam satu sistem yang saling terhubung. Fokus utamanya adalah menurunkan biaya logistik nasional, mengurangi emisi karbon, serta menjamin kelancaran mobilitas orang dan barang.
Salah satu strategi unggulan yang tengah dijalankan adalah pengembangan Transit-Oriented Development (TOD). Melalui pendekatan ini, stasiun dan simpul transportasi akan ditransformasi menjadi pusat kegiatan baru yang terintegrasi dengan kawasan hunian, perkantoran, dan pusat layanan publik.
Selain itu, pemerintah juga mempercepat pengembangan koridor logistik nasional melalui pembangunan dry port jalur kereta barang dan penguatan konektivitas pelabuhan. Seluruh inisiatif ini dirancang dalam kerangka investasi terbuka dengan pendekatan inovatif seperti KPBU dan blended finance.
Risal juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan lintas negara. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama membangun masa depan mobilitas yang inklusif, hijau, dan berdaya saing global. Seperti yang dilansir dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar