Ekonesia – Anggota DPR RI mengingatkan bahwa kelas menengah adalah fondasi utama ekonomi Indonesia, bahkan menjadi kunci untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Bukan hanya sekadar kelompok masyarakat dengan taraf hidup lebih baik, mereka adalah pilar penting bagi perekonomian bangsa.
Marwan Cik Asan, anggota Komisi XI DPR RI, menegaskan bahwa kelas menengah adalah motor penggerak konsumsi, penyumbang terbesar penerimaan pajak, dan penjaga stabilitas ekonomi. Konsumsi rumah tangga mereka menyumbang lebih dari separuh Produk Domestik Bruto (PDB). Data menunjukkan bahwa kelompok menengah dan hampir menengah menyumbang lebih dari 80 persen total konsumsi rumah tangga nasional.

Namun, ada tantangan besar. Pendapatan kelas menengah tidak tumbuh secepat biaya hidup yang terus melonjak, seperti pendidikan, kesehatan, dan perumahan. Akibatnya, jumlah kelas menengah mengalami penurunan, sementara kelompok rentan menengah terus bertambah. Data Bank Dunia menunjukkan mobilitas sosial ke atas melambat, yang bisa menjauhkan harapan terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Menjaga daya beli kelas menengah bukan hanya tentang konsumsi jangka pendek, tetapi juga langkah strategis untuk masa depan. Setiap uang yang dibelanjakan oleh kelas menengah memiliki efek pengganda yang besar, menciptakan permintaan di sektor riil, memperkuat industri domestik, dan membuka lapangan kerja.
Indonesia membutuhkan kelas menengah yang tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan menjadi motor penggerak ekonomi yang inklusif. Ini adalah komitmen yang harus dijaga bersama demi masa depan bangsa yang lebih kuat, adil, dan sejahtera.
Tinggalkan komentar