Ekonesia Ekonomi – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, mengajak Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (PINBAS) untuk turut serta mengembangkan potensi komoditas unggulan daerah, yakni kakao dan lada. Tawaran ini dilontarkan sebagai upaya mendongkrak perekonomian Kaltim melalui sektor perkebunan.
Rudy Mas’ud mengungkapkan bahwa kakao Kaltim memiliki kualitas terbaik di dunia, dengan harga yang saat ini mencapai hampir 10.000 USD per metrik ton. "Kakao Kaltim adalah kakao terbaik dunia. Saat ini harga kakao per metrik ton hampir 10.000 USD," ujarnya di Balikpapan, Senin.
Program pengembangan sektor perkebunan ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menggiatkan ekonomi hijau dan ekonomi biru, yang berbasis pada potensi unik setiap daerah. Kakao, sebagai salah satu komoditas unggulan, telah dikembangkan di beberapa kabupaten di Kaltim dengan lahan yang cukup luas.
"Silakan PINBAS ikut terlibat berkontribusi mengembangkan kakao. Kalau perlu hilirisasi, diolah dan diproduksi, kita ekspor," ajak Rudy. Ia menambahkan, selain kakao, Kaltim juga memiliki komoditas lada yang telah menembus pasar global. "Komoditi lada ini juga bisa menjadi program PINBAS untuk dikembangkan, selain kopi dan kakao," jelasnya.
Peluang ekspor produk Kaltim sangat terbuka lebar, dengan 33 negara tujuan untuk 46 jenis komoditas, terutama produk perkebunan. Secara keseluruhan, Kaltim memiliki lahan potensial seluas 12,5 juta hektar, termasuk Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 4 juta hektar dan lahan kelapa sawit sekitar 3 juta hektar.
"Sawit yang ditanam dan produksi baru hampir 1,5 juta ha. Banyak produk turunan yang bisa PINBAS kerjakan," imbuh Rudy Mas’ud. Dengan potensi yang besar ini, diharapkan PINBAS dapat berperan aktif dalam mengembangkan komoditas kakao dan lada, serta produk turunannya, untuk meningkatkan perekonomian Kaltim. Informasi ini dilansir dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar