Ekonesia Ekonomi – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan pertumbuhan aset yang fantastis dalam empat tahun terakhir. Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, mengungkapkan bahwa total aset perusahaan melonjak sebesar Rp44,9 triliun, dari Rp52,2 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp97,1 triliun pada tahun 2024.
Pencapaian ini disampaikan Didiek dalam sesi Inspirational Talk pada Rapat Kerja Tengah Tahun SKK Migas 2025. Ia menekankan bahwa pertumbuhan aset ini mencerminkan keberhasilan manajemen dalam mengembangkan nilai perusahaan secara signifikan.

Setelah mengalami kerugian akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2020, KAI berhasil bangkit dan mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun pada tahun 2024. Keberhasilan ini tidak lepas dari implementasi Triple Transformation yang meliputi transformasi bisnis, digital, organisasi, dan budaya.
Didiek juga menyoroti pentingnya kepemimpinan transformasional dalam menghadapi disrupsi. Menurutnya, pemimpin harus mampu menjadi "mercusuar" saat krisis, mendorong organisasi bergerak cepat, tepat, dan berdampak.
Selain pertumbuhan finansial, KAI juga mencatatkan peningkatan kepuasan pelanggan dengan skor 4,50 pada tahun 2024. Komitmen terhadap keberlanjutan juga diakui dengan skor ESG 41 dari S&P Global.
Keberhasilan KAI, menurut Didiek, bukan hanya soal angka, tetapi tentang bagaimana perusahaan negara hadir memberikan dampak nyata, membangun kepercayaan publik, dan mewujudkan visi transportasi berkelanjutan. Demikian laporan ekonosia.com.
Tinggalkan komentar