Ekonesia Market – Singapura, magnet bagi para pengusaha Indonesia, menyimpan kisah menarik tentang seorang konglomerat yang bukan hanya menaruh aset, tapi juga menorehkan jejak mendalam. Sosok ini, yang dulunya menguasai seperempat wilayah Singapura, kini diabadikan namanya sebagai jalan dan gedung, menjadi bukti pengaruhnya yang luar biasa.
Oei Tiong Ham, sang raja gula kelahiran Semarang, adalah pemilik Oei Tiong Ham Concern (OTHC), perusahaan gula raksasa yang mendunia. Bermula dari Kian Gwan, bisnis keluarga yang awalnya bergerak di bidang properti, Oei berhasil mengubahnya menjadi kerajaan bisnis yang menguasai pasar gula di Jawa.

Monopoli gula OTHC begitu besar, hingga mampu mengekspor 200 ribu ton gula dan mengalahkan perusahaan-perusahaan Barat. Bahkan, OTHC sempat menguasai 60% pasar gula di Hindia Belanda, melebarkan sayap bisnisnya hingga India, Singapura, dan London, dengan lini bisnis yang beragam, mulai dari pergudangan, pelayaran, hingga perbankan.
Dengan kekayaan mencapai 200 juta gulden, Oei menjadi incaran pemerintah kolonial Hindia Belanda yang menagih pajak hingga 35 juta gulden. Merasa diperas, Oei memutuskan untuk pindah ke Singapura pada 1920, di mana ia membeli banyak tanah dan rumah, hingga menguasai seperempat wilayah Singapura.
Di Singapura, Oei juga membeli perusahaan pelayaran Heap Eng Moh Steamship Company Limited dan menjadi pemilik saham awal Overseas Chinese Bank (OCBC). Ia juga dikenal sebagai filantropis yang menyumbang untuk pembangunan gedung Raffles College dan berbagai kegiatan kemanusiaan.
Sayangnya, setelah Oei meninggal pada 1924, kejayaan bisnisnya mulai meredup. Pada 1961, pemerintah Indonesia menuntut OTHC atas pelanggaran valuta asing, yang dianggap sebagai upaya untuk menyita aset perusahaan. Pengadilan Semarang memutuskan OTHC bersalah, dan seluruh asetnya disita negara, menjadi modal pendirian BUMN tebu PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) pada 1964.
Meskipun bisnis OTHC hilang begitu saja, jejak kebesaran Oei Tiong Ham tetap abadi di Singapura. Gedung Oei Tiong Ham di National University of Singapore dan jalan Oei Tiong Ham Park menjadi saksi bisu kejayaan sang raja gula dari Semarang.
Tinggalkan komentar