Ekonesia Ekonomi – Jakarta – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Dyah Roro Esti, menyerukan kolaborasi erat antara pelaku usaha Indonesia dan Jepang dalam menghadapi tantangan perdagangan global yang semakin kompleks. Ajakan ini disampaikan saat pertemuan dengan Japan Indonesia Association (JAPINDA) di Tokyo, Jepang, Senin (9/6).
Wamendag Roro menegaskan komitmen Indonesia terhadap sistem perdagangan global yang berlandaskan aturan. Dalam menghadapi dinamika perdagangan saat ini, Indonesia akan mengutamakan dialog konstruktif dengan berbagai pihak.
"Di tingkat nasional, Indonesia tengah berupaya meningkatkan transparansi, memastikan kepastian regulasi, diversifikasi pasar, dan ketahanan pasar domestik. Kami mengundang para pelaku bisnis Jepang untuk bekerja sama dalam menghadapi situasi yang penuh tantangan ini," ujar Roro, seperti dikutip ekonosia.com dari keterangan resmi, Selasa.
Roro menyoroti peran penting JAPINDA sebagai mitra strategis dalam memajukan perdagangan dan investasi Indonesia. Ia juga menyampaikan bahwa visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto menekankan peningkatan kerja sama internasional, diversifikasi pasar, deregulasi kebijakan perdagangan, dan penguatan cadangan devisa.
"Kami mengajak JAPINDA untuk terus membina kerja sama sektoral dalam pembangunan ekonomi dengan fokus pada otomotif, energi, pertanian, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur," jelasnya.
Senior Executive Director JAPINDA, Norio Yamazaki, menyambut baik ajakan tersebut dan menegaskan komitmen JAPINDA untuk terus mempererat hubungan persahabatan dan program pertukaran antara Jepang dan Indonesia.
JAPINDA, yang didirikan pada tahun 1958, memiliki beragam program, termasuk seminar, publikasi bulanan tentang Indonesia, kursus bahasa Indonesia, dan kunjungan delegasi antar negara.
"Berbagai kegiatan tersebut diharapkan akan meningkatkan hubungan Indonesia dan Jepang di berbagai bidang, tidak hanya di sektor ekonomi, tetapi juga di berbagai sektor penting lainnya. Dengan begitu, hal tersebut akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat di kedua negara," kata Norio.
Tinggalkan komentar