Ekonesia Ekonomi – Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, melakukan inspeksi mendadak ke lokasi proyek Jembatan Penghubung Pulau Muna-Pulau Buton di Kelurahan Palabusa, Baubau, Sulawesi Tenggara, Minggu lalu. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kelayakan teknis dan meminimalisir potensi masalah di masa depan.
Fokus utama peninjauan adalah perhitungan jarak antara jembatan dengan permukaan laut, terutama pada jalur pelayaran kapal. Menteri Dody menekankan pentingnya antisipasi terhadap pasang surut air laut agar lalu lintas laut tetap aman dalam jangka panjang. "Kita harus memastikan bahwa 10 hingga 20 tahun ke depan kapal masih tetap bisa melintas dengan aman," tegasnya.

Menurut rencana, pembangunan jembatan ini akan dimulai pada tahun 2026, setelah semua perencanaan dan struktur teknis rampung pada tahun 2025. Menteri Dody optimis bahwa koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah akan mempercepat realisasi proyek strategis ini.
Kehadiran Jembatan Buton-Muna sepanjang 2.969 meter ini diharapkan membuka akses ekonomi antar wilayah, mendorong pertumbuhan sektor perdagangan, pariwisata, dan perikanan di Pulau Muna, Buton Tengah, dan Kota Baubau. "Buton Tengah yang selama ini terkesan tertutup akan menjadi lebih terbuka. Ini akan meningkatkan volume perdagangan dan membuka potensi daerah secara menyeluruh," jelas Dody.
Jembatan ini terdiri dari jembatan utama sepanjang 2.043 meter, jalan pendekat di Pulau Muna sepanjang 186 meter, jembatan pendekat di Pulau Buton sepanjang 525 meter, serta jalan pendekat tambahan sepanjang 215 meter. Proyek yang dirancang sejak 2010 ini sempat tertunda, namun kini pemerintah pusat menunjukkan komitmennya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur strategis di Sulawesi Tenggara.
Tinggalkan komentar